Saatnya Ukir Sejarah

Sabtu, 14 Juli 2012 – 07:45 WIB

BOJONEGORO - Pertandingan final Piala Indonesia melawan Semen Padang di Stadion Sultan Agung, Bantul sore nanti (14/7) punya dampak ganda bagi Persibo Bojonegoro. Jika mampu tampil sebagai juara, maka akan menjadi sejarah terindah Samsul Arif dkk. Selain itu, Persibo secara tidak langsung akan turut menyelamatkan klub-klub asal Jawa yang tidak mampu merebut juara kompetisi tertinggi nasional musim ini.

Begitu penting laga final nanti, Persibo akan tampil ngotot untuk memboyong Piala Indonesia ke Kota Ledre - julukan Bojonegoro. Rasa optimistis pun terlontar dari asisten pelatih pelatih Persibo Wenderlay Junior. Dalam laga tersebut, dirinya hanya mentargetkan menang.

"Tidak ada kata lain selain harus menang. Meskipun dulu kita dianggap sebagai tim degradasi," ujar Wenderlay kemarin (13/7).

Secara geografis, tim orange sangat diuntungkan. Sebab mereka akan mendapatkan suntikan dari pemain kedua belas, Boromania. Selain itu,  para pemain sudah berada lebih dulu berada di Kota Jogjakarta. Karena harus melawan tuan rumah Persiba Bantul dalam kompetisi Indonesian Primier League (IPL). Meskipun dalam laga tersebut, Persibo harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor 2-1. 

Namun kekalahan dari Persiba, diyakini Wenderley tidak akan membuat semangat para pemainnya menurun. Sebab menurut dirinya, laga tersebut merupakan laga pemanasan saja. Selain itu, juara IPL sudah diraih Kebau Sirah, julukan Semen Padang.

"Kami tetap akan bermain atraktif dan kami sudah melupakan kekalahan tersebut," ungkapnya.

Untuk memenangkan laga nanti, Wenderley mengisyaratkan untuk tampil menyerang sejak menit pertama. Selain itu, Persibo juga mempunyai catatan positif saat melakoni Piala Indonesia. Dari enam pertandingan, tim orange tidak pernah kalah, dengan empat kali kemenangan dan hanya dua kali seri saja. "Modal berharga inilah yang membuat kita tetap semangat," katanya.

Dalam pertandingan nanti pelatih Paolo Camargo sudah dapat mendampingi anak asuhnya. Setelah beberapa waktu lalu, sempat izin pulang ke Brazil, untuk menghadiri pernikahan anaknya. Jelas hal ini menambah rasa percaya diri para punggawa Persibo.

Bahkan, dirinya mengku sudah mengetahui permainan Kabau Sirah. Meski demikian  dirinya tetap mengintrusikan untuk bermain ofensif dan menjaga konsentrasi selama pertandingan. "Yang paling penting harus bermain kolektif," turunya.

Sedangkan untuk formasi, pelatih masih menggunakan pola 3-4-3. Sebab Persibo masih cocok menggunakan pola tersebut. Dengan menempatkan Samsul Arif, Jairon Feleciano dan M. Iskandar dilini depan. "Kita akan menerapkan strategi sama dan meminta pemain untuk menjaga posisi," ungkapnya.

Pelatih berkebangsaan Brazil boleh saja boleh saja optimistis, namun catatan positif memihak kubu lawan. Selama musim ini, Persibo tidak pernah menang atas Kabau Sirah. Dari dua pertandingan musim ini, Persibo hanya mampu sekali seri dan satu kali kalah. Kekalahan itu pun terjadi, ketika digelar di Bantul, dalam laga usiran. 

Apalagi,  Laskar Angling Dharma harus ditinggal pemain terbaiknya, Novan Setia akibat akumulasi kartu kuning. Selain itu dua striker andalannya, Wahyu Teguh dan Syahroni yang dipastikan tidak dapat bermain. Karena membela timnas Indonesia dalam Piala Asia U-22 grup E di Riau.

Tentu hal ini, sangat mengurangi daya dobrak Persibo di lini depan. Tersisa hanya menyisakan pemain depan, Didik Bagus TriYono di bangku cadangan. "Untuk itu kami harus lebih berhati-hati," ujarnya. (haf/jpnn/ko)
BACA ARTIKEL LAINNYA... UEFA Belum Mau Adopsi Teknologi Garis Gawang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler