jpnn.com, JAKARTA - Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal syarat usia calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) menjadi peluang emas bagi Gibran Rakabuming Raka.
Presiden Alumni Lee Kuan Yew School of Public Policy, National University of Singapore Chapter Indonesia, Fathul Nugroho memberi dukungan kepada Gibran agar lebih yakin dan mantap maju sebagai bakal cawapres.
BACA JUGA: Duet Prabowo-Gibran Diyakini Terwujud, Jokowi Berani dengan PDIP?
"Ini adalah kesempatan bagi anak muda indonesia untuk memimpin dan menunjukkan kemampuan mengelola negara sebesar Indonesia menuju kejayaan ekonomi di 2045," ujar Fathul kepada wartawan, Kamis (19/10).
Lagipula, sudah banyak anak muda yang menjadi pemimpin dunia, dan terbukti berhasil. Di antaranya Emmanuel Macron, menjadi Presiden Prancis di usia 39 tahun pada 2017.
BACA JUGA: Kemenhub Gelar Latihan National Marpolex 2023 di Pelabuhan Tanjung Priok
Ada juga Sanna Marin, Perdana Menteri Finlandia termuda, yakni 34 tahun pada 2020. Terbaru, Daniel Noboa yang menjadi Presiden Ekuador di usia 35 tahun pada 2023.
"Jangan terlalu khawatir dianggap terlalu muda dan kurang berpengalaman. Saatnya yang muda berkarya untuk kemajuan Indonesia," seru pria yang juga wakil ketum Asosiasi Pemasok Energi, Mineral, dan Batubara Indonesia (Aspebindo) ini.
BACA JUGA: Muncul Dukungan untuk Moeldoko-Gibran Agar Diusung jadi Capres-Cawapres
Sebagai bakal cawapres muda, Gibran yang juga alumni Singapura ini diharapkan mampu menunjukkan keunggulan dari segi energi dan kecepatan dalam bekerja untuk rakyat.
Mengingat, pasangan yang telah mendaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) usianya jauh lebih tua dibanding Gibran.
Lagipula, putra sulung Presiden Joko Widodo ini memiliki rekam jejak sebagai pengusaha.
Sehingga, ada harapan bahwa Gibran mampu mengerek pertumbuhan ekonomi nasional, dan membawa Indonesia masuk dalam jajaran negara dengan ekonomi tertinggi di dunia.
Selain itu, Fathul juga berharap Gibran dapat lebih mempermudah proses birokrasi perizinan dan bantuan permodalan dalam berusaha.
Dia juga berpesan, ketika terpilih menjadi wakil presiden, Gibran harus menjaga integritas sebagai pemimpin yang tidak melakukan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN), serta melakukan penegakan hukum yang berkeadilan.
Tak kalah pentingnya, Gibran harus selalu memperhatikan dan mengutamakan kepentingan rakyat.
"Gibran diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih tinggi lagi. Caranya, melalui industrialisasi hilir di berbagai sektor, terutama sektor sumber daya alam, perkebunan, pertanian, dan perikanan," kata Fathul.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada