Sadis, Pasutri Digorok Di Depan Balitanya

Rabu, 02 Januari 2013 – 09:44 WIB
PALEMBANG--Kasus pembunuhan secara sadis, mengawali tahun baru 2013 di Kabupaten OKI. Pasangan suami istri (Pasutri) Adi alias Poniran (27) dan Mariam (25), warga Desa Tebing Suluh, RT 06, Kecamatan Lempuing, tewas mengenaskan dengan leher nyaris putus digorok.

Keduanya ditemukan bersimbah darah di depan tempat tidurnya. Bahkan, sebelum dibunuh, kedua tangan dan kaki korban diikat menggunakan tali nilon, serta mukanya ditutup lakban hitam. Mirisnya, empat pelaku yang diantaranya diketahui dengan julukan ‘Oom Jawo’, tega menghabisi pasutri ini didepan anak kedua korban bernama Putri, yang masih berusia tiga tahun.

Belum diketahui pasti motif pembunuhan, namun kuat dugaan karena dendam. Sebab, tak ada barang-barang korban yang hilang dalam kejadian itu. Para pelaku sendiri, usai menghabisi keduanya, langsung kabur dari lokasi kejadian. Peristiwa menghebohkan itu terjadi, Selasa (01/01/2013), sekitar pukul 04.30 WIB, di kediaman korban.

Korban kesehariannya merupakan pengepul barang bekas. Sekitar pukul 03.00 WIB, korban Poniran terlihat warga pulang ke rumah, usai merayakan tahun baru 2013. lalu, sekitar pukul 04.30 WIB, datang empat pelaku yang memang dikenali korban. Kedatangan para pelaku disaksikan anaknya bernama Fitri. Hanya saja Fitri mengetahui salah satu pelaku dengan julukan ‘Oom Jawo’.

Di rumah itulah, para pelaku mengikat kaki-tangan korban dan istrinya, serta menutup muka dengan lakban. Kemudian, para pelaku menggorok leher pasutri ini menggunakan benda tajam. Ironisnya, perlakuan para pelaku didepan anak perempuan korban berusia tiga tahun. Bahkan, sang anak sempat kecipratan darah kedua orang tuanya.

Kedua korban pertama kali ditemui oleh saksi yakni Ibu dari korban Mariam, yang rumahnya tak jauh dari kediaman keduanya, sekitar pukul 06.30 WIB. Saat itu, saksi datang ke rumah pasutri ini, karena ada keperluan. Ketika buka pintu rumah yang tak terkunci, saksi kaget, karena melihat anak dan menantunya tewas mengenaskan. Bahkan, cucunya terlihat menangis sembari memegangi kedua orang tuanya.

Kapolres OKI AKBP Agus Fatchulloh SIk, didampingi Kasatreskrim AKP H Surachman SH dan Kapolsek Lempuing AKP Priyanto SIk, membenarkan pembunuhan sadis tersebut. Berdasarkan hasil olah TKP, tidak ada tanda-tanda kekerasan saat para pelaku datang, tidak ada bekas pintu maupun jendela yang dirusak, hingga diduga para pelaku dengan modus datang bertamu ke rumah korban.

‘’Memang ada pintu lemari yang terbuka dan terlihat berantakan, namun tidak ada barang yang rusak. Demikian juga perhiasan dipakai korban, juga tak hilang. Dugaan sementara, motifnya dendam dan pembunuhan sudah direncanakan sebelumnya. Tapi, kita belum memeriksa saksi-saksi, karena masih berduka,” terangnya.

Sedangkan Kanitreskrim Polsek Lempuing Ipda Harun menambahkan, pihaknya tak bisa melakukan otopsi jenazah pasutri itu, karena keluarga menolak, dengan alasan akan segera dimakamkan. Namun, jenazah keduanya tetap divisum. ‘’Keluarga menolak otopsi, saat ini kedua korban sudah dimakamkan,” katanya. (cr04)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ratusan Korban Ditipu jadi Model

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler