Informasi yang diperoleh, jasad korban ditemukan tergeletak bersimbah darah di samping motor Honda GL Max yang dikendarainya, Minggu (25/11) sekitar pukul 05.00 WITA.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S. Pane, mengatakan, kasus kekerasan terhadap wartawan yang terus berulang memang cukup memerihatinkan. Apalagi, kata dia, pelaku kekerasan terhadap wartawan itu sangat beragam.
"Berulangnya aksi kekerasan terhadap wartawan antara lain disebabkan aparat kepolisian terkadang kurang serius menanganinya, apalagi jika wartawan tersebut hanya luka-luka," kata Neta, Minggu (25/11), menjawab JPNN saat diminta tanggapannya terhadap aksi pembunuhan wartawan di Manado.
Neta menambahkan, dalam beberapa kejadian, pemukulan terhadap wartawan di lokasi demontrasi, malah cenderung tidak diproses. Begitu juga pemukulan terhadap wartawan di lokasi pesawat jatuh di Riau, penyelesaian hukumnya tidak transparan. "Akibatnya pihak-pihak tertentu makin nekat melakukan penganiayaan pada wartawan, toh mereka melihat proses hukumnya "tidak maksimal"," kata Neta.
Untuk itu dalam kasus pembunuhan terhadap wartawan Metro, IPW berharap Polda Sulawesi Utara bekerja serius dan cepat untuk mengungkapkan kasus ini.
"Selain menangkap pelakunya, polisi juga harus mengungkap motif pembunuhannya agar para wartawan bisa melakukan antisipasi dan pihak-pihak tertentu akan berpikir dua kali dalam melakukan kekerasan pada wartawan," ujarnya.
Ia berharap, agar kasus ini ditangani serius oleh polri. "IPW berharap organisasi kewartawanan mengawal kasus ini sampai ke pengadilan," pungkasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasangan Mesum Bugil Saat Digrebek Warga
Redaktur : Tim Redaksi