Safari ke Solo dan Yogya, Ekspedisi Perubahan Bahas Nasib Pekerja hingga Pengrajin

Kamis, 25 Januari 2024 – 23:39 WIB
Ubah Bareng kembali mengadakan Ekspedisi Perubahan di Jawa Tengah. Gerakan anak muda yang mendukung perubahan ini mengunjungi Surakarta pada 18-19 Januari, lalu dilanjutkan ke Yogyakarta pada 20-22 Januari. Foto: dok Timnas AMIN

jpnn.com, YOGYAKARTA - Ubah Bareng kembali mengadakan Ekspedisi Perubahan di Jawa Tengah. Gerakan anak muda yang mendukung perubahan ini mengunjungi Surakarta pada 18-19 Januari, lalu dilanjutkan ke Yogyakarta pada 20-22 Januari.

Dalam rangkaian kegiatan di Surakarta, Ekspedisi Perubahan berkunjung ke salah satu industri kopi terbesar di daerah tersebut. Mereka juga berjumpa dengan para penari, pengrajin gitar, hingga tenaga industri.

BACA JUGA: Kampanye Akbar di Cilacap, Anies: Perubahan, Adil dan Makmur untuk Semua

Salah seorang peserta Ekspedisi Perubahan, Reta, berharap dengan adanya kegiatan ini, para seniman bisa semakin berkembang hingga dikenal di berbagai negara.

Tidak hanya itu, mereka juga berjumpa dengan para nelayan. Dari pertemuan itu, peserta Ekspedisi Perubahan, salah satunya Syauqi, jadi memahami masalah yang kerap dihadapi masyarakat kalangan menengah ke bawah.

BACA JUGA: Anies Makin Optimistis Setelah Tiba di Padang, Perubahan Tak Terbendung

"Kita jadi bisa melihat permasalahan irigasi dan pakan ikan. Dari sini juga kami melihat bahwa permasalahan itu bukan dialami kalangan atas saja, tetapi juga masyarakat kalangan menengah ke bawah," ujarnya.

Adapun dalam rangkaian kunjungan di Yogyakarta, Ekspedisi Perubahan berdiskusi dengan Serikat Pekerja. Mereka pun mendengar keluhan terkait upah minimum dan kesejahteraan para pekerja.

BACA JUGA: Lokasi Desak Anies Pindah Gegara Izin Dibatalkan, Capres 01: Inilah Pentingnya Perubahan

"Kita tahu upah minimum yang dirasakan teman-teman masih rendah, dan kesejahteraan pun belum terjamin," demikian disampaikan salah seorang peserta Ekspedisi Perubahan, Kinas.

Mendengar semua itu, Koordinator Ekspedisi Perubahan, Yosua Aditya, memastikan bahwa pihaknya akan menampung keluhan tersebut.

Dengan demikian, masalah itu nantinya diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan para pengambil kebijakan.

"Teman-teman berharap keluhan mereka dapat dijaring oleh teman-teman Ubah Bareng agar, nantinya diharapkan bisa diformulasi menjadi sebuah regulasi yang menjamin kebutuhan hidup dari teman-teman pekerja. Ini termasuk menjadi catatan bagi para calon pemimpin kita," ujarnya.

Turut hadir dalam diskusi tersebut, Mikail Baswedan merasa senang karena Ekspedisi Perubahan menjadi ruang diskusi bagi anak muda untuk menyoroti masalah lingkungan.

Ia berharap melalui diskusi ini, anak-anak muda sepertinya dapat lebih menyoroti terkait permasalahan ketimpangan dan ketidakadilan.

"Dari pertemuan dengan Keluarga Perubahan di Jogja dan Surakarta saya melihat bahwa, isu-isu ketimpangan dan ketidakadilan ini harus lebih disuarakan lagi oleh kalangan muda. Harapannya agar, kedua isu tersebut dapat menjadi concern bagi para calon pemimpin yang tengah berkontestasi saat ini," tutup Mikail. (jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : JPNN.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler