jpnn.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menerima pembaretan sebagai anggota Kehormatan GP Ansor. Acara tersebut berlangsung di Sekolah Citra Alam, Jalan Damai 2, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (28/11/2021).
Tampak hadir dalam acara tersebut, Kepala Satuan Koordinasi Nasional (Kasatkornas) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Hasan Basri Sagala, Wasekjend GP Ansor Bidang Ekonomi Adiin Juharudin, Ketua PW GP Ansor DKI Jakarta Saiful Rahmat Dasuki dan Kasatkorwil DKI Jakarta Abdul Mufid.
BACA JUGA: Dapat Bantuan dari Erick Thohir, Warga Desa Ini Sebut Bakal Jadi Cerita untuk Anak Cucu
Peserta kegiatan pembaretan sebanyak 90 orang yang ada di Provinsi DKI Jakarta.
Dalam kegiatan tersebut, Erick tidak hanya menerima secara simbolis pembaretan sebagia anggota kehormatan GP Ansor, tetapi melewati serangkaian proses kegiatan seperti peserta lainnya.
BACA JUGA: Menteri Erick: PTPN Hadir Untuk Sawit Rakyat, Ini Kebijakan Luar Biasa
Kepala Satuan Koordinasi Nasional (Kasatkornas) Hasan Basri Sagala dalam sambutannya menyampaikan selamat datang kepada Erick Thohir yang saat ini sudah sah menjadi keluarga besar nahdliyin setelah sah menjadi anggota GP Ansor. Erick telah mengikuti pelatihan dan pembaretan.
“Alhamdulilah Pak Erick Thohir punya waktu yang pas dengan kita. Jadi, sesuai dengan perintah Ketua Umum Haji Yaqut Cholil Qoumas bahwa siapapun yang ingin bergabung dengan Gerakan Ahlussunah Wal Jamaah, terutama untuk membesarkan NKRI mempertahankan NKRI dan juga melaksanakan Ahlussunah Wal Jamaah harus kita terima harus kita saling sambut,” kata Hasan.
BACA JUGA: Jenderal Andika, Mobil Golf, dan Yel Prajurit TNI AL
Hasan menambahkan ikutnya Erick dalam kegiatan GP Ansor ini bukan ingin mencari pamor melainkan kesungguhan untuk menjadi kader Ahlussunah Wal Jamaah.
“Ini bukan sekadar mencari pamor. Beliau kita tahu sudah menjadi Menteri dan sudah menjadi tokoh nasional tetapi saya yakin, kehadiran beliau pada kesempatan kali ini adalah semata-mata ingin merasakan, ingin menjadi kader Ahlussunah Wal Jamaah, Kader bangsa,” ucapnya.
Menurut Hasan, pada baret Ansor terdapat simbol tulisan Nahnu Ansorullah yang tidak boleh dianggap enteng oleh para kader GP Ansor yang sudah menerima baret. Tetapi memiliki tanggung jawab baik terhadap agama maupun bangsa.
“Di baret itu ada simbol yang sangat mulia di dalam Al-Quran dinyatakan Nahnu Ansorullah, kita adalah penegak penolong agama Allah, di dalam label ini ada tulisan Nahnu Ansroullah jadi jangan main-main memakai baret ini bukan hanya tanggunga jawab terhadap organisasi yang lebih penting lagi adalah bagaimana kita mencintai bangsa dan negara kita ini,” ulasnya
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada seluruh keluarga besar NU, khususnya Ansor dan Banser karena telah memberikan kesempatan kepada dirinya bergabung menjadi keluarga besar Nahdliyin.
“Kadang-kadang kita sering bertanya siapa kita, kalau kita lihat dari masing-masing individu pun bertanya demikian, bahwa dengan keberagaman kita, perbedaan kita itulah kekuatan kita, bahkan itu masuk ke darah kita darah orang tua kita, darah nenek kita atau pun darah anak kita. Kita harus pastikan bahwa NKRI adalah harga mati. Ini sesuatu yang amat luar biasa dan tak terhingga buat saya karena diterima menjadi keluarga besar NU,” kata Erick Tohir
Atas diterimanya menjadi keluarga besar Ansor, Erick berkomitmen berjihad untuk NKRI dan kebangsaan serta mewakafkan dirinya untuk umat dan bangsa.
“Saya berkomitmen berjihad untuk NKRI dan jihad untuk kebangsaan. Insyaaallah saya akan mewakafkan pikiran, energi, dan kemampuan untuk kesejahteraan masyarakat,” ungkap Erick Thohir.(fri/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Friederich