jpnn.com, JAKARTA - Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (PP Hima Persis) di bawah kepemimpinan Ilham Nurhidayatullah telah dilantik pada Kamis (9/6/2022 di Auditorium Perpustakaan Nasional RI Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta.
Prosesi pelantikan ini dipimpin Wasekum PP Persis Ustaz Aay Am Furqon mewakili Ketua Umum Pimpinan Pusat Persis K.H. Aceng Zakaria yang berhalangan hadir.
BACA JUGA: Hima Kosgoro 1957 Hanya Akui Kongres KNPI Hotel Sultan
Pelantikan diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Rijalul Haq yang merupakan salah seorang mahasiswa STAIPI Jakarta.
Rahmat Hakim, selaku Ketua Panitia menyampaikan momentum ini sangat penting untuk mengawali sebuah gerakan kolektif Hima Persis ke depannya.
BACA JUGA: Hilal Hizbuloh Ucapkan Selamat Kepada Ketum Terpilih Hima Persis 2022-2024
“Momen ini sangat menentukan untuk kita ke depannya" Sebut Rahmat.
Ilham mengungkapkan tantangan pemuda ke depannya sangatlah kompleks. Bonus demografi harus mampu dikelola oleh negara.
“Ke depan, kita, Indonesia akan menghadapi tantangan yang sangat kompleks. Bonus demografi dan kemajuan teknologi jangan sampai menjadi bumerang bagi bangsa ini,” sebut Ilham.
Selanjutnya, dia memaparkan bonus demografi ini akan beririsan dengan masifnya penggunaan internet. Sehingga, fakta maraknya berita hoaks hari ini menjadi tanggung-jawab kita bersama.
"Jika ke depannya ada berita-berita hoaks, itu menjadi tanggung jawab kita semua." Kata Ilham.
Di era disrupsi saat ini, Hima Persis di bawah kepemimpinannya menawarkan solusi yang disebut 3T.
Pertama, transformasi Hima Persis dalam aspek organisasi dan perkaderan. Kedua, transformasi pola kerja, strategi dalam aspek ekonomi dan teknologi.
Ketiga, transformasi Indonesia menuju iklim politik yang lebih baik, lebih hemat dan ramah teknologi seperti yang dicita-citakan para founding father bangsa.
"Selama dua tahun ke depan kita akan melakukan transformasi organisasi dan perkaderan yang lebih modern, transformasi ekonomi dan pemaksimalan teknologi dalam berbagai aspek serta transformasi iklim politik,” sebutnya.
Aay Am Furqon mengatakan pada era disrupsi ini kita harus berhati-hati akan tercerabutnya nilai-nilai dan karakter bangsa akibat pengaruh teknologi. Namun, kita juga mustahil untuk menolaknya.
“Disrupsi itu bermakna tercerabut sampai ke akar-akarnya, di era teknologi ini, jangan sampai kita kehilangan jati diri bangsa" Sebut Aay.
Dia pun melanjutkan Pancasila adalah solusi bagi bangsa ini. Ekonomi Pancasila yang berbasis kerakyatan dapat menjadi solusi dari masifnya kapitalisasi ekonomi saat ini.
“Ekonomi Pancasila yang berasas kerakyatan seperti tertera di pasal keempat,” ujar Aay.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari