Saham BBRI Diprediksi Moncer Terus, Ini Sebabnya

Kamis, 22 Februari 2024 – 19:08 WIB
Dirut BRI Sunarao mengatakan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menyentuh rekor tertinggi All Time High (ATH) pada level Rp6.375 pada Rabu (21/2). Foto: dok BRI

jpnn.com, JAKARTA - Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menyentuh rekor tertinggi All Time High (ATH) pada level Rp6.250 pada Rabu (21/2).

Secara year to date, saham BBRI telah meningkat 11,35 persen dan telah berkali-kali memecahkan rekor baru. 

BACA JUGA: Berkontribusi Memperkuat IHSG, BBRI Diganjar 2 Penghargaan Best Stock Awards 2024

Pada penutupan perdagangan (21/2), saham BBRI masih kuat berada dilevel Rp 6.300,- per lembar saham dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 954,82 triliun.

Katalis peningkatan harga saham ini didorong oleh kinerja keuangan impresif pada 2023, tercermin dari pertumbuhan kredit mencapai double digit utamanya pada segmen UMKM.

BACA JUGA: Awal 2024, Saham BBRI Pecah Rekor ‘All Time High’

Dari sisi fungsi intermediasi, hingga akhir Desember 2023 BRI berhasil mendorong penyaluran kredit tumbuh 11,2 persen yoy menjadi Rp 1.266,4 triliun. 

Pencapaian ini tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran kredit industri perbankan nasional sebesar 10,4 persen yoy di sepanjang 2023.

Seluruh segmen pinjaman BRI tercatat tumbuh positif, segmen mikro tercatat tumbuh 10,9 persen yoy menjadi Rp 611,2 triliun, segmen konsumer tumbuh 13,4 perssn yoy menjadi Rp 190,0 triliun, segmen kecil dan menengah tumbuh 8,6 persen yoy menjadi Rp 267,5 triliun dan segmen korporasi tumbuh 13,8 persen yoy menjadi Rp 197,7 triliun.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Prasetya Gunadi mengatakan dengan pencapaian positif tersebut, sejumlah analis dari berbagai perusahaan sekuritas ternama merekomendasikan Buy saham BBRI. 

“BBRI membukukan pertumbuhan kredit yang solid di FY23 (+11,2 persen yoy), terutama didorong oleh segmen mikro dan menengah. Untuk FY24, BBRI menetapkan kisaran target pertumbuhan kredit sebesar +11–12 persen YoY (SSI:11,5 persen), didukung oleh segmen mikro (salah satunya Kupedes, yang tumbuh +64 persen YoY di FY23),” katanya.

Analis merekomendasikan buy untuk BBRI karena melihat kinerja saham dan juga Perusahaan ini akan terus membukukan pertumbuhan kredit segmen ultra mikro, termasuk dari PNM dan Pegadaian.

"Kami juga memperkirakan bahwa pertumbuhan kredit segmen ultra mikro (PNM dan Pegadaian) akan terus melampaui kredit bank–only, dan akan menyumbang lebih dari 12 persen dari total kredit BBRI pada 2024F (meningkat dibandingkan 2023 yang sebesar sembilan persen),” terangnya.

Mengingat kisaran target pertumbuhan kredit di tahun ini yang akan mencapai kisaran 11–12 persen yoy, dengan itu BBRI kemungkinan besar akan berhasil membukukan pertumbuhan EPS mencapai 10,9 perssn yoy di kinerja tahun penuh 2024.

Prasetya Gunadi merekomendasikan Buy saham BBRI dengan target harga dapat mencapai Rp 6.800/saham, dengan menyiratkan PBV 3,1x. Target tersebut didukung oleh struktur permodalan yang solid.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan keberadaan holding Ultra Mikro akan dijadikan sebagai sumber pertumbuhan baru bagi perseroan. BRI akan tetap fokus kepada pada UMKM khususnya di segmen ultra mikro.

Oleh karena itu, melanjutkan kinerja dan strategi, holding ultra mikro akan tetap menjadi prioritas utama sebagai sumber pertumbuhan baru. 

Sunarso menambahkan hingga akhir Desember 2023 tercatat Holding Ultra Mikro berhasil mengintegrasikan 37 juta nasabah peminjam. (jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Elvi Robiatul, Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
saham   BRI   BBRI   UMKM  

Terpopuler