JAKARTA – Pemerintah telah menetapkan harga saham perdana PT Krakatau Steel (KS) sebesar Rp 850 per lembar dari kisaran harga sebelumnya yakni Rp 800-Rp 1.150 per lembarMengapa saham KS dibanderol terlalu murah?
Menteri BUMN Mustafa Abubakar mempunyai alasan tersendiri mematok saham KS Rp 850
BACA JUGA: Sosialisasi Sejuta Sambungan Sudah Maksimal
Menurut pengakuannya, hal itu merupakan strategi untuk menguntungkan konsumenBACA JUGA: 20 Ribu Orang Kunjungi Pameran Kelistrikan
Mustafa juga membantah, jika Harga saham KS yang diambil lebih rendah dari batas atas bukan karena tawaran investor asing yang rendah dan keputusan itu bukan sengaja dilakukan semata untuk menarik lebih banyak investor asing.
Ditanya soal keputusan pemerintah ini, pengamat ekonomi Drajad Wibowo menilai hal itu keterlaluan
BACA JUGA: PLN Diminta Abaikan Instalasi Tanpa SLO
“Harga Rp 850 itu kebangetanSekarang ini capital inflows masuk sangat deras ke negara sedang berkembangSaham-saham yang lebih jelek dari KS di bursa juga ditubruk investor,” katanya di Jakarta, Selasa (26/10).Secara akal sehat itu sulit diterimaPasalnya, kata Drajad, selama roadshow yang dilakukan KS bersama para penjamin emisi dan agen penjualan asing kabarnya cukup memuaskanDimana angkanya mencapai Rp 6 triliunDia menjelaskan, selisih Rp 50 saja, negara bakal kehilangan Rp 153 miliar dari potensi dana IPO KSHarga yang masuk akal, kata Drajad adalah dikisaran Rp 1000
Dia menambahkan, jika harga dipasang sangat rendah seperti sekarang ini, akan ada banyak pihak yang bisa mencari untung cepat dari potensi kenaikan harga saham KS pada saat listing di bursa.
Perusahaan BUMN baja itu direncanakan mencatatkan sahamanya di bursa pada 10 November 2010 dan melepas sebanyak 3,1 miliar lembar sahamPemerintah menetapkan porsi asing dalam IPO KS itu sebanyak 35 persen saham, sementara lokal 65 persen(lum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... AKLI Siap Realisasikan Sejuta Sambungan Baru
Redaktur : Tim Redaksi