Saham Telkom Paling Besar Terjual

Selasa, 23 April 2013 – 04:01 WIB
JAKARTA--Rencana PT Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk untuk menjual saham treasuri (treasury stock) direspon positif oleh investor pasar modal. Selama hampir sepekan, secara berturut-turut, saham perusahaan pelat merah dengan kode emiten TLKM tersebut diperdagangan dengan nilai paling besar di bursa saham. Pada perdagangan Senin (22/4), saham TLKM ditransaksikan sebanyak 2.521 kali senilai Rp 498 miliar.

Treasury Stock sendiri merupakan saham perusahaan yang dibeli kembali (buyback) untuk sementara waktu. Berupaya menambah permodalan perseroan untuk ekspansi, maka TLKM pun akan melepas kembali saham treasuri hasil buyback sejak 2005-2012. Tercatat, jumlah treasury stock milik TLKOM saat ini mencapai 1,01 miliar lembar saham. Rencananya, pada tahap pertama, korporasi bakal melepas 211,3 juta saham.

Pengamat pasar modal Ellen May mengungkapkan, pergerakan saham TLKM yang masuk dalam jajaran big cap (berkapitalisasi pasar besar) cenderung perlahan namun pasti. Saham TLKM pun memiliki tren kenaikan secara jangka panjang. Apalagi, dengan adanya sentimen positif yang dilemparkan ke bursa, seperti proyeksi untuk melepas saham treasury. "Secara teknikal, sentimen tersebut membuat TLKM masih memiliki kans untuk naik. Trennya bagus untuk jangka menengah," jelasnya kepada Jawa Pos.

Tercatat, saham Telkom ditutup di level 12.000, naik 200 poin dari penutupan perdagangan sebelumnya di level 11.700. Menurut Ellen, saham TLKM tengah menguji poin resistance-nya di level 12.750. "Kalau melampau 12.750-13.000, maka akan terjadi strong uptrend. Tapi tidak mudah. Sehingga kalau belum menembus area tersebut, investor perlu mewaspadai profit taking," terangnya. Setidaknya, menurut Ellen, upaya TLKM untuk masu ke level resistance tersebut membutuhkan waktu sekitar sebulan. Hal ini mengingat masih adanya potensi konsolidasi.

Sebelumnya, Direktur Keuangan TLKM Honesty Basyir mengungkapkan aksi koporasi pelepasan saham treasury tersebut akan dilakukan selama tiga tahun. Dengan tahap pertama pada Agustus 2013. Akan tetapi, upaya pelepasan treasury stock yang bernilai Rp 1,8 trilun tersebut, masih memerlukan izin dari rapat umum pemegang saham (RUPS) berikutnya, lantaran belum mendapatkan persetujuan pemegang saham.

Namun secara implist, Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan telah memberikan jalan terang terhadap aksi korporasi tersebut. "Itu (pelepasan treasury stock) urusan korporasi (TLKM). Saya serahkan ke manajemen," paparnya di acara CFO Forum Bank Mandiri, kemarin (22/4). Termasuk, Dahlan menambahkan, akan menyerahkan mekanisme pelepasan treasury stock kepada manajemen Telkom.

Direktur Keuangan Telkom Honesty Basyir menyebutkan, pelepasan bakal tetap sesuai dengan ketentuan bursa. Misalnya dengan exchangeable bond; dibagikan kepada manajemen dan karyawan sebaga MSOP (management stock option plan); atau dijual ke pasar; serta dijual ke investor strategis atau private placement.

Sebagai tambahan informasi, kinerja TLKM yang moncer sepanjang tahun lalu, memicu pembagian dividen kepada pemegang saham dalam jumlah besar. Dengan laba bersih mencapai Rp 12,9 triliun, pemegang saham TLKM pun menerima dividen sebesar Rp 7,1 triliun atau keuntungan Rp 369,1 per saham. Tak hanya itu, TLKM juga telah membagikan dividen tunai special sebesar Rp 1,3 triliun atau setara Rp 67,1 per saham. Totalnya, TLKM membagikan dividen sebanyak Rp 8,4 triliun.

Pengamat pasar modal Yanuar Rizkie mengatakan, strategi pelepasan treasury stock TLKM yang paling tepat adalah dengan menjual ke pasar atau bisa juga dengan private placement. Sebab dua strategi tersebut menurut Yanuar menjadi langkah tepat menghasilkan laba yang optimal.

Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada menambahkan, rencana TLKM melepas treasury stock bisa menambah jumlah saham beredar makin banyak. Sehingga dananya bisa digunakan untuk membiayai ekspansi tahun ini. Apalagi, tahun ini Telkom akan ekspansi ke 10 negara. Harga TLKM. "Daripada menambah utang atau rights issue, lebih baik mengeluarkan saham mereka yang masih ada di ekuitas," paparnya. (gal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Iskan Bangga Bank Mandiri Bebas dari Budaya Sogok-Menyogok

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler