jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyoroti kasus tewasnya bocah 8 tahun akibat tertimpa tembok yang ditabrak sepeda motor yang dikendarai pelajar SMP di Padang.
Dalam kasus itu, pelaku yang berinisial RH menjadi tersangka dan dikenai Pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang mengakibatkan kematian.
BACA JUGA: 2 Siswa Tewas dengan Luka Parah, Pelakunya Sungguh Tak Disangka
Sahroni pun meminta kepolisian mencermati kenakalan remaja khususnya dalam penggunaan kendaraan bermotor. Sebab, ada risiko besar yang bisa ditimbulkan akibat kelalaian berkendara, bahkan menyebabkan kematian.
"Ini harus jadi perhatian, karena makin ke sini, semakin banyak anak di bawah umur yang berani membawa kendaraan bermotor," kata Sahroni melalui keterangan di Jakarta, Kamis (21/9).
BACA JUGA: Cerita Dahlan Iskan soal Kereta Cepat, Kenapa Tiongkok Mau?
Legislator Partai Nasdem itu mengatakan anak di bawah umur belum siap secara fisik dan mental dalam berkendara. Terlebih, banyak di antara remaja membawa kendaraan bermotor hanya untuk gaya-gayaan.
"Hasilnya apa? Ya seperti ini, sampai meregang nyawa orang lain, membahayakan sekali,” ucap Sahroni.
BACA JUGA: Detik-Detik Penemuan Mayat di Muaro Jambi, Gempar
Dia pun menyoroti peran orang tua yang kerap memberikan izin kepada anak mengendarai sepeda motor.
“Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua. Karena itu motor kan pasti milik orang tua, nah kalau anak ini bawa itu kendaraan, pasti orang tuanya tau, dong?" tuturnya.
Menurut legislator asal DKI Jakarta itu, orang tua juga mengemban tanggung jawab karena telah membiarkan anaknya ‘terbiasa’ melanggar aturan berkendara.
"Kalau begitu, berarti ada pembiaran melakukan pelanggaran oleh orang tuanya juga. Karena sudah jelas, anak SMP pasti belum punya SIM,” ujar Sahroni.
Oleh karena itu dia meminta polisi dapat melihat kasus tersebut secara utuh. Sahroni khawatir kasus kelalaian seperti ini dapat dianggap remeh ke depannya.
“Jadi, mohon kepolisian bisa bijak dalam mengusut kasus ini, agar ke depan orang tua harus lebih aware terhadap aktivitas anaknya," kata Sahroni.(fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam