jpnn.com, JAKARTA - Mantan Sekretaris Kementerian ESDM Said Didu mengkritik model pembangunan infrastruktur era pemerintahan Joko Widodo. Ia menilai, Jokowi selama empat tahun terakhir memprioritaskan pembangunan infrastruktur komersial daripada membangun infrastruktur dasar untuk rakyat.
Said mengatakan hal tersebut dalam diskusi 'Visi Misi Indonesia Menang, Kebijakan Prabowo-Sandi untuk Energi, SDA dan Infrastruktur' di Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Jumat, (8/2).
BACA JUGA: Pembangunan Infrastruktur Jokowi Dikritik, Ini Pembelaan Moeldoko
"Selama ini Jokowi sibuk bangun tol, bangun LRT, MRT, itu untuk kepentingan komersial. Sementara infrastruktur dasar untuk rakyat seperti rumah murah, gedung sekolah, puskesmas, gak tersentuh. Ada bangun jalan umum, tapi di perbatasan, tidak ada yang lewat. Sementara jalan lintas Sumatera tidak dibangun, padahal sangat dibutuhkan," kata Said.
Said juga mengatakan, pembanguanan infrastruktur oleh pemerintahan Jokowi selama ini terkesan ugal-ugalan dan demi pencitraan politik. Infrastruktur terkesan dibangun tanpa perencanaan yang baik.
BACA JUGA: Anak Republik Rapatkan Barisan untuk Kemenangan Jokowi di Kaltim
Mahalnya tarif tol trans Jawa disebut Said sebagai salah satu contoh kasus pembangunan infrastruktur era Jokowi tidak direncanakan dengan baik dan mengabaikan uji kelayakan.
"Belum lagi proyek LRT yang dianggap layak kalau tiketnya Rp 45 ribu sekali jalan. Lalu siapa nanti yang pakai moda transportasi ini. Sopir-sopir dan pengusaha logistik sudah teriak karena tarif tol mahal, sekarang manfaat untuk rakyat apa," katanya.
BACA JUGA: Di Pesantren, Jokowi Bicara Bahaya Perang Saudara
Lebih lanjut Said mengatakan, beban pembangunan infrastruktur komersial yang mengabaikan uji kelayakan berada di pundak sejumlah BUMN. Utang sejumlah BUMN bidang konstruksi membengkak lantaraan proyek ambisius, sementara rakyat tidak merasakan dampak positif dari pembangunan tersebut.
"Orang-orang BUMN harus berhati-hati. Undang undang memandatkan BUMN tidak boleh mengerjakan sesuatu yang tidak layak. Infrastruktur yang dibangun sekarang adalah infrastuktur komersial yang dibebankan ke BUMN dengan mengabaikan kelayakan," ucapnya.
Sementara itu pada kubu pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno, Said menitipkan pesan agar memerhatikan pembangunan bagi rakyat jika nanti terpilih di Pilpres 2019.
"Saya titip kepada Pak Prabowo, nanti harus fokus bangun perumahan murah, irigasi, energi. Untuk urus jalan tol cukup bentuk tim saja. Tugas presiden bukan bangun jalan tol," pungkas Said.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengharukan, Rafi si Anak Berkebutuhan Khusus Itu pun Terbang ke Pelukan Jokowi
Redaktur & Reporter : Ken Girsang