Said: Saya Kira Itu Kode Keras dari Prabowo

Selasa, 16 Juli 2019 – 19:44 WIB
Presiden Jokowi bertemu Prabowo Subianto di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (13/7). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Said Salahudin menilai, Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto kini telah siap bergabung ke dalam barisan penyokong pemerintahan Jokowi - Ma'ruf Amin.

Menurut Said, sikap itu ditunjukkan Prabowo saat bertemu dengan Jokowi beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan itu Prabowo menyatakan siap membantu jika diperlukan.

BACA JUGA: Prabowo dan Amien Rais Akur dengan Kubu Jokowi, Nasib Oposisi Bagaimana ?

"Jadi, kalau nanti Jokowi bilang, saya ingin ada kader Gerindra di kabinet, maka Prabowo tak bisa lagi berkata, kami akan menjadi oposisi," ujar Said di Jakarta, Selasa (16/7).

Menurut Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) ini, hal yang disampaikan Prabowo kepada Jokowi tidak bisa ditafsir lain kecuali sebagai isyarat Gerindra siap bergabung di pemerintahan baru Jokowi.

BACA JUGA: Akhirnya, Prabowo Kopi Darat dengan Pak Amien Rais

BACA JUGA: Prabowo Segera Bertemu PA 212, Begini Respons Habib Novel

"Saya kira itu kode keras dari Prabowo. Ketika dia menggunakan diksi 'siap membantu', artinya Prabowo sudah menyatakan komitmen bahwa partai yang dipimpinnya bersedia memberi sokongan kepada Jokowi, supaya pemerintahan barunya nanti menjadi pemerintahan yang kuat," ucapnya.

BACA JUGA: Prabowo Segera Bertemu PA 212, Begini Respons Habib Novel

Saat ditanya di mana sokongan itu akan diberikan, Said memprediksi di eksekutif dan legislatif. Ia menyatakan, tidak ada ceritanya suatu partai yang memiliki kursi legislatif bersedia mendukung presiden dengan maksud agar pemerintahan yang dipimpinnya menjadi kuat, sementara tidak ada perwakilan dari parpol itu yang duduk di suatu posisi eksekutif. Itu kemustahilan politik.

"Jadi, dari pernyataan Prabowo itu sudah tegas maksudnya, Gerindra bersedia berkoalisi, bukan beroposisi dengan pemerintahan Jokowi. Sebab tidak mungkin ada opisisi yang berkomitmen ingin memperkuat pemerintah," katanya.

Said memprediksi tawaran Prabowo kemungkinan akan dipertimbangkan secara matang oleh Jokowi. Bahkan soal itu, Said yakin akan dibahas pula oleh Jokowi saat melakukan pertemuan dengan parpol koalisi pendukungnya.

Bahwa jika karena suatu hal pada akhirnya tidak ada kader Gerindra yang diangkat sebagai menteri atau duduk di pemerintahan baru Jokowi, Prabowo dinilai dapat saja mengubah strateginya menjadi oposisi dan menarik kembali komitmennya dengan alasan Gerindra ternyata tidak diperlukan oleh Jokowi.

BACA JUGA: Honorer K2 Mau Dijadikan PPPK, Tetapi Ajukan 7 Syarat

"Jadi, dimana posisi Gerindra pada periode pemerintahan baru nanti sebetulnya sangat bergantung pada keputusan Jokowi, bukan lagi pada Prabowo. Jika Jokowi bilang, saya ingin ada kader Gerindra di kabinet, maka Prabowo tak bisa lagi berkata, kami akan menjadi oposisi," tuturnya.

Said memprediksi, posisi Gerindra baru akan kembali ditentukan Prabowo jika tawaran 'siap membantu' dijawab Jokowi dengan cara tidak memasukan kader Gerindra dalam kabinet mendatang.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Coming Soon! Prabowo Temui Pimpinan Partai dan Ulama


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler