jpnn.com, PARIS - Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Florence Parly bersama menteri pertahanan Jerman dan Spanyol menandatangani kerja sama sebuah prototipe jet tempur generasi mendatang, Kamis (20/2).
Pengembangan itu merupakan bagian dari rencana untuk menyokong keamanan blok Eropa dan mengurangi ketergantungan sektor pertahanan terhadap sekutu, terutama Amerika Serikat.
BACA JUGA: TNI AU Memperbarui Pesawat Tempur F-16 jadi Lebih Canggih
"Pagi ini di Paris, Jerman, Spanyol dan Prancis mengonfirmasi keputusan mereka untuk mengembangkan prototipe pesawat tempur masa depan Eropa sebagai bagian dari SCAF," cuit Parly, merujuk pada Sistem Pertempuran Udara Masa Depan (Future Combat Air System) yang baru.
"Lahir dari kebutuhan militer bersama, SCAF merupakan buah dari kerja sama Eropa yang bersejarah. Sebuah proyek modern yang kompetitif untuk menghadapi tantangan strategis, teknologi dan industri masa depan. Kita harus bangga dengan hal ini," tuturnya.
BACA JUGA: Mesin Rusak di Udara, Pesawat Tempur Supersonik Rusia Nyaris Celaka
Lebih lanjut Parly mengatakan, prototipe jet tempur yang akan menggantikan Dassault Rafale dan Eurofighter Jerman tersebut diperkirakan rampung dan terbang perdana pada 2026 mendatang.
Selain prototipe jet tempur, SCAF juga mencakup drone untuk mengawal jet tempur dan teknologi cloud untuk pertempuran udara.
BACA JUGA: Beli Pesawat Tempur Rusia, Mesir Diancam Amerika
"SCAF lahir dari kebutuhan militer bersama. Suatu keharusan operasional untuk pertempuran udara di paruh kedua abad 21. Sistem ini akan membuat Prancis mampu mempertahankan posisi militernya dan mencapai ambisi strategisnya," tulis pihak Kementerian Angkatan Bersenjata Prancis dalam pernyataan tertulisnya. (Xinhua/ant/dil/jpnn)
VIDEO: Massa 212 Minta Ahok Lengser
Redaktur & Reporter : Adil