jpnn.com, JAKARTA - Saipul Jamil menceritakan detik-detik penangkapan dirinya oleh petugas Polsek Tambora.
Saipul sempat menyangka bahwa petugas yang menangkap dirinya dan asistennya ialah begal lantaran penangkapan dilakukan dengan menggedor-gedor kaca mobil.
BACA JUGA: Sebelum Ditangkap, Saipul Jamil Sempat Menghubungi Orang Ini
"Saya pikir begal, makanya saya teriak-teriak 'begal, begal, tolong! Ini Saipul Jamil'," kata Saipul di Polsek Tambora, Jakarta Barat, pada Sabtu.
Dia berteriak untuk meyakinkan masyarakat sekaligus minta tolong.
BACA JUGA: Polisi Akui Tangkap Saipul Jamil, Lalu Beber Hasil Tes Urine
"Saya sampai teriak begitu, meyakinkan masyarakat bahwa saya benar-benar dalam keadaan lagi minta tolong," katanya.
Saipul mengatakan bahwa mobil yang dikendarai asistennya (Steven) tetap melaju, meskipun orang yang berusaha menghentikan mobilnya mengaku sebagai petugas. Dia tetap melajukan karena merasa tidak bersalah.
BACA JUGA: Terungkap Wanita yang Ditangkap Bareng Ibra Azhari, Oalah
"Terus terang saya merasa tidak punya salah, saya merasa tidak punya dosa, tiba-tiba ada motor sebelah kiri saya menyuruh saya berhenti, tetapi, dengan cara yang tidak baik. Jadi, saya otomatis refleks, sih, sebenarnya," kata Saipul.
Meskipun orang yang berusaha menghentikan mobil Saipul sudah memperkenalkan diri sebagai petugas, Saipul tetap tidak percaya.
"Masa' polisi seperti ini? Terus urusannya apa dengan saya? Sedangkan semua perlengkapan lengkap, pelat nomor aman, saya juga enggak ada narkoba, enggak ada apa-apa," kata Saipul.
Saat itu, Saipul mengaku takut dan ingin mencari perlindungan kepada polisi.
"Jadi saya takut, saya di situ justru cari perlindungan mau cari kantor polisi, karena yang gedor saya ngaku polisi," kata Saipul.
Dia juga mengaku sempat melakukan perlawanan kepada petugas karena merasa sedang dibegal.
"(Diseret) Enggak sih, karena saya, kan, memang sempat membela diri. Takutnya bukan polisi, itu yang saya khawatirkan," kata Saipul.
Dia mengaku mulai merasa aman ketika sudah sampai di Polsek Tambora.
"Tetapi, pas saya sampai di sini, ada tulisan Polsek Tambora, saya baru tenang," katanya.
"Alhamdulillah ini baru polisi, saya tadi berpikir mau dibawa ke mana nih. Sudah berpikir 'wah saya mau dibunuh', soalnya bapak polisinya enggak pakai seragam, pakai baju preman. Itu yang bikin saya sedikit curiga," kata Saipul.
Berdasarkan pemeriksaan urine yang dilakukan polisi pada Jumat (5/1), Steven (S) yang merupakan asisten Saipul Jamil dinyatakan positif mengonsumsi narkotika jenis sabu-sabu. Sedangkan Saipul Jamil dinyatakan negatif mengonsumsi narkoba.
"Saat dilakukan tes urine, tersangka S urinenya mengandung amfetamin dan metamfetamin, sementara Saudara Saipul Jamil negatif," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Polisi M Syahduddi. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Irjen Karyoto: Firli Bahuri Bisa Dijemput Paksa
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti