Sajian Rock 'Variatif' di Ajang Perdana

Rabu, 05 Agustus 2009 – 20:14 WIB
LINE-UP - Jumpa pers Java Rockin'land 2009 dengan Aqi 'Alexa, Paul Dankmeyer, Eki Puradiredja, Peter F Gontha dan Kaka 'Slank' (duduk di belakang dari kiri), serta sejumlah personil grup yang bakal tampil di event itu (depan). Foto: Arsito Hidayatullah/JPNN.
JAKARTA - Entah kenapa, tapi dalam sesi jumpa pers event Java Rockin'land (JRL) 2009, Rabu (5/8) sore, di Hotel Borobudur, Jakarta, pertanyaan mengenai konsep dasar festival ini termasuk yang banyak ditanyakan wartawanTepatnya, sejumlah jurnalis dari ratusan media peliput yang hadir saat itu, mempertanyakan 'kemurnian' genre rock yang diusung oleh event ini.

Beberapa wartawan misalnya, menanyakan kenapa ada beberapa grup/band dalam line-up performers, yang bukan berasal dari aliran rock

BACA JUGA: Java Rockinland 2009 Ready to Rock!

Merespon hal ini, Peter F Gontha, pendiri sekaligus chairman dari Java Festival Production (JFP) yang menggelar event ini, hanya menjawab enteng
"Ya, ibaratnya seperti toko baju lah

BACA JUGA: Duet Manohara dan Mbah Surip Batal

Ada bermacam-macam pilihan, yang walaupun sebagian besar mengikuti model tertentu, tapi tetap ada alternatif lain yang tak kalah bagusnya," ungkapnya.

"Lagipula misalnya, di Java Jazz Festival, juga ada Slank kan
'Lho, kok ada Slank?' kata orang-orang

BACA JUGA: Doyok Belum Sempat Minta Maaf ke Mbah Surip

Tapi nyatanya mereka tetap suka," tambah Peter, yang berharap sekaligus meminta dukungan media massa agar ajang perdana ini bisa berkelanjutan ke depan.

Sementara Program Coordinator JFP, Eki Puradiredja, menambahkan bahwa keberadaan beberapa grup yang dipandang seolah 'tidak pada tempatnya' di ajang musik rock ini, justru guna memperluas ruang lingkup sekaligus jangkauan dari pertunjukan tersebut"Jadi, ya, kita pikir memang, gak mungkin grup 'rock keras' semua yang tampil misalnyaPerlu ada yang lain, yang bakal membuatnya lebih variatif," katanya.

"Dan untuk diketahui juga, grup-grup yang kita masukkan dan dianggap bukan dari aliran rock itu, adalah grup-grup yang benar-benar bagusMalah mereka sudah diakui dunia internasional, dan kerap tampil di luar negeri, seperti di Singapura atau Australia misalnya," timpal Eki yang adalah pentolan grup Humania itu pula.

Di kesempatan wawancara terpisah seusai sesi formal jumpa pers, Eki kembali menekankan, bahwa baginya sebenarnya cukup mengherankan jika wartawan malah masih banyak mempertanyakan soal variasi line-up artis tersebutSebab katanya, di berbagai ajang festival lainnya pun, hal tersebut sudah biasa ditemukan.

Sementara, terkait dengan keberadaan tak kurang dari 8 (delapan) panggung yang menggelar pertunjukan hampir serentak dalam event ini, Eki pun mengira tak ada masalahIa pun mencontohkan bahwa event Java Jazz Festival - yang sudah sekian tahun digelar oleh JFP - malah memiliki belasan panggungSelain itu juga katanya, hal tersebut ada kaitannya dengan antusiasme besar grup-grup musik tanah air untuk ikut tampil di event ini.

"Terus terang saja, sejak jauh hari itu kita memang sudah menerima banyak sekali permintaan untuk tampil dari sejumlah besar grup musikMakanya kita kemudian benar-benar berusaha menyeleksi dan mengatur dengan sebaik-baiknya, agar line-up sekaligus susunan acaranya sempurna," katanya, yang mengaku butuh waktu lebih dari 1,5 bulan untuk menyeleksi daftar penampil itu saja.

"Kita bagi-bagi, mana yang jadi pilihan utama atau masuk daftar 'harus tampil', mana yang 'tidak harus tapi menarik juga (kalau ada)', dan sebagainyaDari sanalah pula makanya masuk sejumlah grup menarik dari jalur indie, serta band-band yang bukan beraliran pure rock itu tadi," tuturnya meyakinkan(ito/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tarzan: Seminggu Lalu Minta Dikubur dekat Keluarga WS Rendra


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler