Saking Tak Biasa, Putri Kapten Afwan Sempat Bilang Abinya Lebai

Senin, 11 Januari 2021 – 10:15 WIB
Rumah pilot Sriwijaya Air SJ182, Kapten Afwan Rahimahullah Zamzami yang tengah dipasangi tenda dan bangku, di Bumi Cibinong Endah Kabupaten Bogor. Foto: Daffa/Radar Depok

jpnn.com, BOGOR - Cerita kebaikan dari Kapten Afwan Rahimahullah Zamzami masih ramai jadi omongan.

Pilot Sriwijaya Air SJ182 itu meninggalkan kesan mendalam buat orang yang dia tinggal. Kapten Afwan bakal selalu dikenang.

BACA JUGA: Kesaksian Mantan Pramugari, Kapten Afwan selalu Ingatkan Awak Kabin untuk Salat

Kediaman Kapten Afwan di Perumahan Bumi Cibinong Endah, Kelurahan Sukahati, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor terus didatangi tamu sejak Burung Besi Sriwijaya Air SJ182 hilang kontak hingga dinyatakan jatuh di Perairan Kepulauan Seribu.

Rumah berkelir putih dihiasi batu marmer itu tidak pernah sepi.

BACA JUGA: Arie Untung Takjub Pada Kebaikan Haji Afwan, Pilot Sriwijaya Air SJ182

Ada saja tamu yang silih berganti datang, dari sekadar mengucapkan belasungkawa, maupun mendoakan sosok pilot yang baik, dermawan, dan saleh itu.

Semua berdoa dengan harapan adanya secercah mukjizat dari Sang Khalik.

BACA JUGA: Pertama dalam 15 Tahun, Kapten Afwan Pergi dengan Baju Tak Disetrika

Orang nomor satu di Kabupaten Bogor, Ade Yasin juga mengunjungi kediaman Afwan sekira pukul 08.00 WIB kemarin.

Dia datang menggunakan blazer hitam dengan kemeja hijau di dalamnya, Ade Yasin memberikan ucapan turut berduka.

Sekaligus memberikan energi positif kepada keluarga yang hingga detik itu, masih terpukul atas belum ditemukannya sang pilot.

“Saya datang sebagai Bupati Bogor, sekaligus karena memang warga Bogor, dan juga bertetangga. Saya datang ke sini untuk memberikan semangat, dan motivasi kepada keluarga," ujar Ade seperti dikutip dari Radar Depok.

Ada juga pengurus lingkungan, tetangga, dan kerabat yang duduk menunggu di bangku plastik depan rumah.

Seperti Ketua RT1/10 Kelurahan Sukahati, Kecamatan Cibinong, Agus Pramudibyo yang juga membantu pihak keluarga, dan salah satu tetangganya, Koswara.

Menurut Agus, sosok Afwan dikenal aktif di lingkungan. Ini dibuktikan dengan kontribusinya menjadi Bendahara RT1/10 beberapa tahun lalu.

Selain itu, Afwan juga dikenal dengan kedermawanannya, juga baik serta ramah kepada tetangga. Sungguh sosok idaman.

“Dia (Afwan) suka menyumbang ke masjid, enggak pernah ketinggalan salat berjemaah, suka menyantuni anak yatim juga. Kalau ada tetangga yang kesusahan dia bantu. Misalkan, dia beli sesuatu di pedagang, pasti uang kembaliannya dia kasih untuk pedagang tersebut,” terangnya.

Koswara turut menceritakan waktu bersama Afwan menjabat sebagai pengurus lingkungan RT1/10.

Afwan dua tahun lalu pernah curhat tentang rencananya berhenti dari profesi pilot dan beralih menjadi wirausaha.

“Waktu dua tahun lalu, dia pernah cerita begini, 'Pak Kus, saya ingin berhenti (jadi pilot). Ingin usaha yang lain, tetapi enggak punya pengalaman di bidang bisnis. Saya enggak bisa mengutarakan banyaknya kebaikannya',” beber dia.

Teman semasa kecil Afwan yang tergabung ke dalam grup Kerumunan Remaja Depok (Keredok) juga ada di sana.

Kumpulan pemuda yang tinggal di sekitar wilayah Jalan Majapahit Kota Depok, duduk berjejer di belakang tenda.

Ada Teguh Joko, Jamal, beserta kawan-kawannya.

Salah satu yang merasa amat terpukul ialah Jamal, pria berusia 55 tahun yang akrab dengan Afwan sewaktu masih bocah.

“Semestinya saya ketemu Aan (panggilan akrab Afwan) sebelum dia berangkat, tetapi karena di tengah jalan dia mengabari saya kalau tidak bisa bertemu,” terang Jamal.

Afwan sebagai pribadi yang dikenal saleh, baik, dermawan, dan ramah ini meninggalkan tiga orang putri dan seorang istri bernama Pipit Rachmawati.

Anak pertamanya, Syaakirah Rosfita Mega Putri kini duduk di kelas II bangku sekolah menengah pertama. Anak keduanya, Aisyah Humaira Putri Qonita kini sedang menjalani pendidikan kelas II sekolah dasar (SD), sedangkan putri bungsunya Shafiyyah Rahima Putri sedang merasakan taman kanak-kanak (TK).

Memang, sebelum keberangkatan, menurut salah seorang keponakannya, Ferza Mahardika. Dari cerita anak dan istrinya, Afwan sempat menunjukkan hal yang tidak biasa sebelum keberangkatannya menuju bandara Soekarno-Hatta.

“Biasanya pergi ya sudah begitu saja, tetapi, kemarin di sempat minta maaf kepada istri dan anak-anaknya sambil memeluk. Anaknya, juga ngomong kalau abinya (Afwan) ini lebai tidak seperti biasanya. Pakaian yang dipakainya juga lecek karena terburu-buru,” tuturnya menirukan istri sang pilot bercerita.

Salah satu ciri khas dari pilot ber-KTP DKI Jakarta ini adalah mengenakan peci putih di saat bertugas.

Afwan juga suka memberi nasihat dan wejangan kepada orang sekitar, juga disertai pesan untuk tidak meninggalkan salat. (daffaandarifkasyaifullah/rd)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler