jpnn.com - INHU - Zu, 34, warga Indragiri Hulu (Inhu), Riau, tega menusuk ayah kandungnya menggunakan pecahan kaca. Sang ayah kemudian jatuh bersimbah darah. Nyawa pun melayang. Kejadiannya, Kamis (13/10) pukul 04.00 WIB. Sebelum membunuh ayahnya Darmawan, 57, Zu sempat mengamuk.
Kapolres Inhu AKBP Abas Basuni SIK melalui Paur Humas Iptu Yarmen Djambak (13/10) membenarkan peristiwa berdarah itu.
BACA JUGA: Anak Sulung Berhari-hari Tak Pulang, Tiba-Tiba SMS Misterius
“Pelaku anak kandung korban. Memang mengalami gangguan jiwa, sudah lima kali masuk rumah sakit jiwa,” ungkapnya seperti diberitakan Pekanbaru MX (Jawa Pos Group) hari ini (15/10).
Subuh itu, Hasanah terbangun dari tidur. Dia mendengar putranya mengamuk depan warung. Tak lama, Hasanah membangunkan suaminya. Lalu Darmawan memeriksa kondisi anaknya.
BACA JUGA: Suami Apaan Ini, Istri Digebuki Pria Lain Malah Dibiarin
Belum sempat ditenangkan, Zu malah mengejar Darmawan dan ibunya sambil menggenggam pecahan kaca. Lantaran ketakutan, Darmawan dan Hasanah lari masuk warung.
Si ibu terlebih dahulu masuk. Sementara Darmawan, baru akan menutup pintu, langsung didorong Zu hingga terjatuh. Seketika Zu menusuk ulu hati ayahnya pakai pecahan kaca. Kejadian itu dilihat Hasanah. Akibatnya, warga Desa Sungai Kuning Benio, Kecamatan Kelayang itu tewas seketika.
BACA JUGA: Pria Bertubuh Tambun Ditemukan Tewas dengan Tangan dan Mulut Dilakban
Hasanah lalu berteriak minta tolong. Para tetangga yang mendengar suaranya, lalu berdatangan. Sementara Zu pergi ke arah pinggir jalan.
Polisi yang dikabari datang ke tempat kejadian perkara. “Korban meninggal dunia dengan luka pada bagian ulu hati. Sementara pelaku langsung diamankan,’’ ujar Yarmen.
Kepala Desa Sungai Kuning Binio Mahyudin menyayangkan kejadian tersebut. Ia ikut berduka atas musibah yang menimpa warganya.
Dia mengakui bahwa pelaku mengalami gangguan jiwa. Dari surat keterangan yang dilihatnya, terakhir pelaku masuk RSJ pada 12 April 2016. Tak lama, Zu dibawa orangtuanya pulang ke rumah. Namun beberapa hari belakangan penyakitnya kambuh hingga terjadi peristiwa yang tak diinginkan itu.
Kades berharap dinas terkait melakukan pendataan ke setiap desa untuk mengecek warga yang mengalami gangguan jiwa. Selanjutnya dirujuk ke RSJ Pekanbaru. Menurutnya, kebanyakan warga yang mengalami gangguan jiwa berasal dari keluarga kurang mampu. Menghindari kejadian serupa, perlu ada antisipasi dari pihak terkait. (MG4/PR/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Begal Kena Karma, Gini Deh jadinya
Redaktur : Tim Redaksi