Sakit, Bupati Cirebon Berobat ke Jepang

Sabtu, 31 Maret 2012 – 17:07 WIB
CIREBON - Setelah dua minggu vakum dari aktivitasnya memimpin Kabupaten Cirebon, Bupati Cirebon Drs H Dedi Supardi MM muncul di hadapan publik, Jumat (30/3). Dalam konferensi pers yang berlangsung di Pedopo Bupati Cirebon, Bupati Dedi mengungkapkan segala hal tentang berbagai persoalan yang ada di Kabupaten Cirebon.

Hadir dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Cirebon H Ason Sukasa SmHk, Sekda Kabupaten Cirebon Drs HA Zainal Abidin Rusamsi MM dan sejumlah kepala dinas di lingkungan Pemkab Cirebon.

Pada kesempatan itu, bupati mengungkapkan kevakumannya selama ini. Ia mengajukan cuti selama 2 minggu untuk melakukan pengobatan di Singapura, dan pada awal bulan mendatang pihaknya akan kembali bertolak ke luar negeri guna melakukan bedah leher, sebab ada penyumbatan. "Saya akan menjalankan operasi di Jepang kurang lebih satu minggu," ungkapnya.

Bupati dua periode ini juga mengatakan bahwa masa tugasnya menjadi bupati bersama wakil bupati Cirebon H Ason Sukasa SmHk tinggal dua tahun lagi. Selama tiga tahun berpasangan, pihaknya sudah melakukan berbagai langkah kebijakan strategis, terutama dalam bidang pendidikan sesuai dengan platform politik pasangan DESA (Dedi-Ason). Kabupaten Cirebon merupakan salah satu dari dua Kabupaten yang ada di Indonesia yang sudah menggratiskan biaya Dana Sumbangan Pendidikan (DSP) melalui program Wajib Belajar (Wajar) 12 tahun.
"Saya dan Pak Ason ingin mendidik anak nelayan, anak petani, anak buruh. Makanya saya gratiskan DSP-nya," katanya.

Pihaknya pun merasa bersyukur karena program tersebut sudah terlaksana dengan baik. Sebab, untuk masuk ke dunia kerja saat ini, ijazah minimal yang disyaratkan adalah lulusan SMA, sehingga sangat perlu anak-anak di Kabupaten Cirebon untuk lulus SMA. "Untuk jadi presiden, gubernur dan bupati harus lulusan SMA. Saya ingin suatu saat anak-anak Kabupaten Cirebon ada yang bisa menjadi presiden," ungkapnya.

Tak hanya pendidikan, pembangunan infrastruktur pun terus digenjot oleh Pemerintah Kabupaten selama kepemimpinan pasangan DESA. Dari 40 kecamatan yang ada di Kabupaten Cirebon, secara bertahap jalannya diperbaiki hingga nyaris tak berlubang dan rusak, demi pemerataan pembangunan di berbagai pelosok wilayah. Kemudian, sebagai kota wali pihaknya tidak melupakan peningkatan program pendidikan keagamaan. "Dana sebesar Rp39 miliar sudah kami gelontorkan, soal kurang pasti ada, kami hanya manusia yang terpenting punya niat untuk membangun daerah," terang bakal calon gubernur Jawa Barat dari PDIP ini.

Saat disinggung mengenai fenomena rencana pemerintah pusat yang ingin menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM)  per1 April mendatang, secara pribadi ia tidak setuju, karena akan sangat memberatkan rakyat. Tapi, kalau memang harga minyak harus dinaikkan alangkah lebih baik pada bulan-bulan mendatang, bukan sekarang. "Ketidaksetujuan saya tidak harus diungkapkan dengan demo," tegasnya.

Konferensi pers yang berlangsung selama sekitar 45 menit ini sempat diprotes oleh rekan-rekan wartawan koran mingguan. Mereka kecewa tidak diberi ruang untuk mengikuti konferensi pers. Sebagian wartawan mingguan berteriak-teriak dan memboikot konferensi ini dengan meninggalkan tempat. (jun)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Masjid Terapung Berdiri di Losari

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler