Sakit Jantung Bisa Terpantau Jarak Jauh

Minggu, 22 Juni 2014 – 11:23 WIB

jpnn.com - MAKASSAR - Memantau perkembangan penyakit jantung yang diidap oleh pasien, bisa dari jarak jauh. Dengan alat terbaru Tele-Ekg, dokter bisa memantau setiap perkembangan penyakit pasien, baik dari ruang kerja ataupun sedang berada di luar.

Peluncuran Tele-Ekg secara langsung dilakukan oleh Wakil Menteri Kesehatan, Prof dr Ali Ghufrom Mukti di Hotel Grand Clarion, Sabtu, 22 Juni.

BACA JUGA: Waspadai Gangguan Kehamilan Penyebab Kematian

Alat yang dirancang khusus oleh tim dari dokter spesialis kardiovaskular RS Pendidikan Unhas ini, resmi diperkenalkan ke rumah sakit serta pusat pelayanan kesehatan lainnya di wilayah Indonesia timur.

Pencetus teknologi ini, dr Idar Mappangara, menerangkan, hadirnya Tele-Ekg dapat memberikan pelayanan yang cepat dan berkualitas terhadap masyarakat. Banyak pengidap jantung yang terlambat ditangani, karena terkadang dokter spesialis tidak ada di tempat.

BACA JUGA: Origami Bisa Bikin Anak Pandai Matematika

"Namun dengan hadirnya alat ini, dokter bisa melihat kondisi jantung pasiennya dari komputer atau gadget," urai Idar.

Lanjutnya, dengan melakukan pemantauan kondisi jantung dokter spesialis bisa mengintruksikan langkah yang harus dilakukan dokter umum atau perawat Ekg yang bertugas. Dengan begitu, langkah penanganan bisa cepat dilakukan.

BACA JUGA: Tekanan Emosional Pemicu Utama Neurodermatitis

Idar memaparkan, untuk dapat terkoneksi dengan alat Ekg, komputer atau gadget harus tersambung dengan akses internet. Selain itu, perangkat komputer itu juga punya software yang memang telah dirancang khusus untuk alat ini.

Saat ini sudah ada enam rumah sakit dan satu puskesmas di Sulsel yang menggunakan alat Tele-Ekg, yakni RSUD Bantaeng, Andi Makkasau Pare-pare, RSUP Wahidin Sudirohusodo, RS Sayang Rakyat, Ibnu Sina, Pendidikan Unhas, serta  Puskesmas Madising na Mario Pare-pare.

Namun, kata Idar, saat ini penggunaan program untuk gadget masih terbatas. Akhir Juli mendatang pihaknya akan menerapkan sistem ini untuk gadget bagi semua dokter spesialis. Sistem teknologi ini, jelas Idar, juga masih berpusat di RS Pendidikan Unhas.

Wakil Menteri Kesehatan Prof dr Ali Ghufrom Mukti menuturkan kehadiran teknologi ini makin menunjang pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Program ini, kata dia, bisa juga digunakan untuk rumah sakit yang masih kekurangan dokter spesialis.

"Rumah sakit daerah yang kurang dokter spesialisnya, bisa menggunakan alat ini. Sehingga dokter spesialis yang ada di rumah sakit ternama bisa memantau pasien yang ada di daerah," jelasnya. (mp07/zuk)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Sepelekan Gigi Bengkak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler