JAKARTA - Saksi kunci yang selama ini disebut sebagai calo anggaran, Sindu Malik Pribadi, terungkap pernah memusnahkan barang bukti dokumen terkait dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (PPID) kawasan tramsigrasi. Sindu pernah menyuruh anak dan istrinya membakar dokumen.
Hal itu terungkap pada persidangan kasus suap dana PPID dengan terdakwa I Nyoman Suisnaya, mantan Sesditjen Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi (P2KT) Kemenakertrans di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (6/2) malam. Pada persidangan tersebut, jaksa penuntut umum KPK membuka rekaman hasil sadapan (taping) pembicaraan telepon Sindu lantaran kesaksiannya berbelit.
Dari sadapan yang dibuka itu terpapar bahwa Sindu memerintahkan anaknya memusnahkan barang bukti setelah tahu Nyoman dan Dadong tertangkap KPK pada 25 Agustus 2011. Dalam percakapan itu Sindu dipanggil dengan nama babe. "Dokumennya yang mana aja, Be?" tanya anak Sindu.
"Dokumen yang kemarin dibawa sama babe (Sindu). Dokumen-dokumen dimasukkan ke mobil Innova, bawa ke luar," kata Sindu memberi perintah.
Merasa kurang paham dengan dokumen yang hendak dimusnahkan, anak perempuan Sindu memberikan teleponnya ke ibunya. Dokumen yang dibakar itu antara lain bukti transfer dan kuitansi tanda terima. "Dokumen itu yang berhubungan dengan daerah dibakar saja.Pak Dadong sama Pak Nyoman ketangkep KPK," kata Sindu memberi perintah ke istrinya.
Sindu dan istrinya, Rochyati, juga dihadirkan sebagai saksi pada persidangan atas anak buah Nyoman, Dadong Irbarelawan. Sindu mengaku memmerintahkan dokumen PPID dibakar karena ketakutan. "Saya takut, Pak. Terlalu takut. Saya belum pernah alami seperti ini, jadi ya sudahlah bakar saja," katanya.
Rochyati mengaku memang pernah mendapat perintah itu dari Sindu. "Iya, pernah sekali (diperintah) lewat telepon," kata Rohyati.
Seperti diketahui, Nyoman dan Dadong didakwa menerima uang sogokan sebesar Rp 1,5 miliar dari Dharnawati. Uang itu sebagai komitmen fee agar PT Alam Jaya Papua mendapat proyek PPID di empat kabupaten di Papua dan Papua Barat.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sadapan Dibuka, Setoran ke Tamsil Terungkap
Redaktur : Tim Redaksi