Saksi: Ustaz Telepon Tanya Penambahan Kuota

Rabu, 22 Mei 2013 – 13:01 WIB
JAKARTA - Kepala Sub Direktorat di Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda, pernah dihubungi seseorang yang mengaku "ustaz" menanyakan apakah ada penambahan kuota impor daging sapi.

Dia menceritakan, pada November 2012, pernah datang seseorang ke tempatnya bekerja. Agung Suganda mengaku, tamu yang tidak dikenal itu memaksanya untuk menyerahkan telepon seluler karena ada seseorang dari balik ponsel yang hendak berbicara.

"Setengah memaksa menyerahkan HP untuk saya terima. Karena tugas saya berikan pelayanan kepada masyarakat, dan bukan pengambil kebijakan, maka saya terima," kata Agung Suganda saat bersaksi dalam persidangan perkara dugaan suap pengurusan kuota impor sapi di Kementerian Pertanian, untuk terdakwa Direktur PT Indoguna Utama, Aria Abdi Effendi dan Juard Effendi, Rabu (22/5), di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.

Ditambahkan, orang yang menyerahkan telepon itulah menyatakan bahwa di balik HP itu ada "ustaz" mau berbicara.

"Yang menyerahkan telepon itu bilang ke saya dari ustaz," jelasnya menjawab pertanyaan Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi, Suryanelly.

Dia mengaku tak tahu siapa yang disebut "ustaz" yang berbicara di balik telepon itu. JPU mencecar apa yang ditanyakan oleh orang di telepon itu, Agung menjawab bahwa pertanyaan adalah apakah ada penambahan kuota impor daging sapi.

"Saya bilang kalau ada Rakortas (Rapat Koordinasi Terbatas)," ungkapnya. "Saya jawab, saya kurang paham masalah itu."

Nah, Agung menambahkan, ketika itu pula orang di balik HP itu menyatakan padanya masalah itu jangan diangkat dulu. "Saya bingung apa yang diangkat," ujarnya.

Menurutnya pula, setelah selesai pembicaraan itu, HP dikembalikan kepada orang yang memberikan semula. "Setelah selesai, saya kembalikan HP dan orang itu pergi," katanya.

Selang satu jam kemudian, dia mengaku melapor kepada atasannya, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Syukur Iwantoro terkait adanya orang datang memberikan telepon karena ada "ustaz" mau berbicara.

JPU yang seperti tak puas, bertanya lagi apakah benar Agung tak kenal siapa yang mengaku "ustaz" dari balik telepon dan siapa pula orang yang memberikannya HP itu. "Kita ada rekamannya," kata JPU. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kakanwil Pajak Jaktim Diperiksa KPK

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler