jpnn.com, NAGEKEO - Pagi menjelang siang, 30 Juli 2020, ribuan warga Kampung Boawae, Kabupaten Nagekeo, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), hadir di lapangan balai adat, Kampung Boawae.
Mereka yang berasal dari keluarga Suku Deu wajib datang di lapangan balai adat hari itu. Tak heran warga Suku Deu yang berada di berbagai tempat di NTT bahkan yang tinggal di Jakarta, pulang kampung.
BACA JUGA: Sosialisasi 4 Pilar di STIPER Flores, Gus Jazil: Semua Agama Menjiwai Pancasila
Pada hari itu merupakan melaksanakan acara besar, Upacara Adat Tege Anadeo. Dalam upacara adat itu, mereka memotong kerbau, sapi, dan beberapa ekor babi berukuran besar.
Hadir di antara ribuan warga Suku Deu, Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid, Anggota MPR/DPR RI Dapil NTT 1, Dipo Nusantara Pua Upa, Wakil Ketua DPRD NTT Alo Malo.
Kehadirannya disambut hangat oleh para tetua dan tokoh Suku Deu.
Kepada wartawan, Jazilul Fawaid menuturkan upacara atau ritual adat yang kali pertama dilihat saat itu merupakan kekayaan dan khasanah budaya Indonesia. Dikatakan, Pulau Flores merupakan pulau yang kaya budaya.
“Budaya yang ada menyimbolkan kerukunan keluarga,” tuturnya.
Upacara dan ritual besar itu menurut pria yang akrab dipanggil Gus Jazil seharusnya direkam dan dipublikasikan serta selanjutnya dipromosikan ke seluruh Indonesia sehingga acaranya tidak berlalu begitu saja.
Tampak seekor kerbau siap dipotong dalam acara adat di Kampung Boawae, Nagekeo, NTT, Kamis (30/7). Foto: Friederich Batari/JPNN.com
“Untuk itu kami selaku pimpinan MPR datang ke sini,” ujarnya. “Kami menghargai, mengapresiasi sekaligus ingin memperkenalkan budaya Suku Deu ke khalayak luas,” paparnya.
Budaya-budaya yang ada di Pulau Flores dikatakan Gus Jazil perlu dieksplore untuk pembangunan Indonesia. “Kemajuan bangsa ini bisa dimulai dari timur,” harapnya.
Saat di hadapan ribuan warga Suku Deu, pria asal Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, itu mengucapkan terima kasih kepada Suku Deu yang telah menerimanya dengan hangat.
Dirinya mendoakan agar warga Suku Deu diberikan kesehatan, kemakmuran, kerukunan, dan kebersamaan.
“Saya menyaksikan pagi hari ini persatuan dan kekeluagaan dari Suku Deu,” ujarnya.
“Mudah-mudahan kebersamaan, kerukunan, dan kekeluargaan Suku Deu mengalir menjadi kekuatan dan energi untuk Indonesia,” tambahnya.
Kebersamaan, kekeluargaan, dan kerukunan yang ada diharap menjadi modal pembangunan. “Sehingga kita dapat melaksanakan pembangunan,” tuturnya.(fri/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Friederich