GRESIK - Persegres Gresik lagi-lagi harus menelan kekalahan di lanjutan pada lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2011/2012 si Stadion Petrokimia Gresik kemarin (10/6). Bermain sebagai tuan rumah tak membuat Uston Nawawi dkk tampil lebih baik.
Kalah 1-5 atas Sriwijaya FC membuat Persegres semakin tenggelam di zona merah. Gol semata wayang mereka dicetak oleh Gaston Castano dimenit ke 30. Atas kekalahan ini Djoko menururkan bahwa dirinyalah yang bertanggung jawab karena menerapkan strategi yang salah.
Diakui Djoko Susilo, kekalahan telak Persegres atas Sriwijaya FC lebih disebabkan karena dirinya salah menerapkan strategi. "Yang salah bukan pemain tapi saya sendiri yang gagal menerapkan strategi," ujarnya.
Dalam stateginya, dia ingin meredam lini tengah Sriwijaya yang terkenal kuat. Fokus disana, berdampak stamina penggawa Persegres malah habis."Nah, itu dimanfaatkan pemain Sriwijaya untuk semakin menekan."jelasnya.
Ya, dari babak pertama Sriwijaya memang sudah menakan. Tim yang menduduki puncak klaseman sementara ini malah unggul lebih dulu di menit ke12 Melalui M. Ridwan. Tak berhenti disitu, Laskar Wong Kito, julukan Sriwijaya menambah golnya di babak pertama pada meint ke 22 melalui pemain depan mereka Siswanto.
Di babak kedua mereka juga semakin menyiksa laskar joko samudro, julukan persegres dengan tiga gol lagi yang sukses menjadikan Persegres sebagai lumbung gol para penggawa Sriwijaya di depan publik Gresik.
Atas kemenangan gemilangnya ini, Kashardi, pelatih Sriwijaya menyatakan kebanggannya terhadap para pemainnya. Menurutnya, Firman Utina dkk sudah bermain sesuai arahannya dan hasilnya sangat menggembirakan."Memang dari awal saya arahkan mereka untuk terus bermain menakan." ujarnya.
Dengan bermain menakan ini ball possision Sriwijaya lebih unggul. Kemenangan ini oromatis semakin memperkuat posisi mereka di puncak klaseman."Tapi kami tak mau sombong dulu. Masih ada dua pertandingan lagi baru bisa tahu siapa pemenangnya."katanya.
Kekalahan Persegres ini menambah episode buruk mereka.Pasalnya laga sebelumnya pun mereka juga kalah atas Persisam. "Ya, apalagi sebenarnya kami baru pulih dari trauma kekalahan."jelas Djoko.
Kesalahan Djoko yang lain adalah tidak kunjung baiknya lini belakang Persegres. Lini belakang yang sudah banyak dikeirik karena rapuh, tidak mampu lebih kuat di laga kemarin. "Ya, sebenarnya sudah ada upaya tapi karena fokus kami meredam lini tengah lawan, semua konsentrsi di sana," jelasnya. Meski demikian, dia tetap optimis untuk masuk play off. "Laga selanjutnya pasti akan lebih baik."katanya.
Dalam pertandingan kemarin, ada yang sedikit unik. Ketika peluit berbunyi, Sriwijaya yang mendapat kesempatan menendang bola pertama langsung membuang bola ke daerah Persegres. Kemudian, SFC yang kebetulan dikapteni Presiden Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI), Ponaryo Astaman, serentak duduk dan tak bergerak. Kurang lebih semenit kemudian, Seiwijaya baru melanjutkan pertandingan. Akso ini adalah bentuk solidaritas merespon belum dipenuhinya hak pemain seperti gaji oleh beberapa klub.
Dalam catatan APPI per 7 Juni, banyak klub yang belum juga membayarkan gaji pemainnya. Klub-klub itu adalah Pelita Jaya (3 bulan), PSPS Pekanbaru (6 bulan/manajemen beri pinjaman 10 juta per pemain), PSMS ISL (5 bulan), PSAP Sigli (6 bulan), Deltras (4 bulan), Persiwa (4 bulan), Persidafon (4 bulan), Persibo Bojonegoro (3 bulan), PSM (3 bulan), Persiraja (3 bulan), Bontang FC (5,5 bulan), PPSM (2 bulan).
Ponario Astaman mengungkapkan bahwa aksi tersebut adalah bentuk solidarotas, tal pedili berlaga dimana klub tersebut. "Namanya aksi deritamu, deritaku," ungkapnya. (ovi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Les Bleus Terlalu Mulus
Redaktur : Tim Redaksi