Salamworld, demikian nama layanan media sosial tersebut, sengaja didirikan untuk warga Muslim yang mungkin tidak terlalu nyaman dengan Facebook. Apalagi, selama ini media jejaring yang didirikan oleh Mark Zuckerberg memiliki kebijakan yang sangat ketat soal pornografi, namun memperbolehkan iklan dan aplikasi perjudian yang tentu tidak menyenangkan bagi masyarakat muslim.
"Kami merasa gerah dengan aneka iklan di Facebook yang memperlihatkan foto wanita dengan pakaian minim," ujar Nuraihan Mat Daud, guru besar di Universitas Islam Malaysia di Kuala Lumpur seperti dikutip BBC.
Perusahaan Turki yang mengembangkan Salamworld mengatakan media sosial ini, selain sebagai ajang interaksi, juga akan menyediakan aneka aplikasi. Juga buku elektronik ebooks, tanya jawab tentang Islam, persiapan haji dan umroh, game online, hingga panduan untuk berbagai kota di dunia.
Salamworld bukan Facebook Islami pertama yang mencoba menyasar kalangan Muslim. Sebelumnya telah diluncurkan Muxlim.com pada 206 dan Ikhwanbook pada 2010. Kedua layanan ini sama-sama offline atau tidak aktif.
Sejumlah analis mengatakan popularitas Facebook sebagai penyedia layanan jejaring sosial mungkin akan sangat sulit ditandingi. Namun perkiraan ini tidak menyurutkan niat Salamworld menjangkau umat Islam di seluruh dunia.
"Ketika kita berbicara tentang 1,5 miliar penduduk Muslim di dunia, mungkin secara prosentase yang memakai Salamworld sangat kecil. Namun dari aspek angka, jumlahnya sangat besar," kata kepala operasi Salamworld untuk Asia Pasifik, Salam Suleymanov. (Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Samsung Luncurkan Galaxy Note 2 di Berlin
Redaktur : Tim Redaksi