Salat Tarawih di Masjid saat PSBB, NU Surabaya: Nikmatnya jadi Imam bagi Anak dan Istri

Minggu, 10 Mei 2020 – 04:55 WIB
Ilustrasi salat tarawih. Foto : Pojokpitu

jpnn.com, SURABAYA - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya, Jawa Timur, memaklumi masih adanya ratusan masjid dan musala yang menggelar ibadah salat tarawih dan salat Jumat di tengah pelaksanaan PSBB.

Ketua PCNU Surabaya Achmad Muhibbin Zuhri mengatakan sebenarnya sudah banyak masjid dan musala yang mengikuti seruan atau imbauan ulama.

BACA JUGA: Masyarakat Dilarang ke Masjid, Pak Bupati Malah Tarawih Berjemaah, DPRD Marah

Termasuk dari NU dan pemerintah selama pelaksanaan PSBB. Berdasar data Kementerian Agama (Kemenag) ada sekitar 290 dari 2.504 masjid dan musala di Surabaya yang melaksanakan ibadah salat tarawih di tengah pemberlakuan PSBB.

Sedangkan sekitar 96 masjid di Surabaya yang masih melaksanakan salat Jumat.

BACA JUGA: Masih Ada yang Berkumpul Salat Tarawih, UAS: Larilah Seperti Engkau Berlari dari Singa

"Kami bisa memaklumi. Kan ada orang masih berat, sesuatu yang sudah menjadi inhern dalam kebiasaan hidup sehari-hari, tiba-tiba harus dihentikan. Itu suatu shock dan ini harus ditangani secara persuasif," ujarnya.

Muhibbin berharap petugas Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) dan pihak kelurahan lebih aktif melakukan pendekatan.

BACA JUGA: PSBB Dibuat untuk Kebaikan, Tetapi Masih Banyak Masjid di DKI Gelar Tarawih

"Untuk penyadaran ini, lanjut dia, bukan hal yang mudah, tapi tetap harus kita lakukan bersama-sama," sambungnya,

"Tidak ada salahnya ibadah di rumah dalam kondisi seperti ini. Pada bulan Ramadan ini semua harus tetap gembira. Seorang mukmin akan sedih kalau melakukan maksiat. Makanya, dengan di rumah saja justru mengajarkan kita betapa nikmatnya bisa menjadi imam bagi anak dan istri," katanya.

Selain itu, lanjutnya, yang terpenting lagi dari semua itu, Pemkot Surabaya harus menginstruksikan kepada semua warga Kota Pahlawan itu untuk berdoa dan bertobat kepada Allah SWT.

"Kemenangan rakyat Surabaya dalam perang 10 November itu berkat kekuatan doa dan ikhtiar," katanya. (ngopibareng/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler