Saleh Tuding PB PON Berkonspirasi Rusak Nama Baik PSSI

Senin, 10 September 2012 – 09:17 WIB
JAKARTA - Deputi Sekjen PSSI Bidang Kompetisi dan Koordinator Pertandingan Sepak bola PON XVIII 2012 Saleh Mukadar belum bisa menerima insiden "pengusiran" atas dirinya dari arena sepakbola PON. Pria tambun ini menuding jika Panpel PON sudah berkonsprirasi dengan KONI dan BAORI untuk merusak nama baik PSSI.

"Kami diusir dari lapangan. Semua perangkat pertandingan PSSI, pun ikut diusir. Tapi nyatanya, mereka sudah berkumpul di tengah arena pertandingan dan ikut mengurusi semua hal-hal teknis yang bukan wewenangnya," kata Saleh Mukadar di Jakarta kemarin.

Menurut Saleh, semua kisruh yang terjadi di PON bermula dari campur tangan KONI Pusat dan BAORI melalui Panitia Besar (PB) PON. "Tim sepakbola Kalimantan Selatan, Jawa Barat, dan Jambi yang sudah terdaftar di PB PON, sesuai mekanisme dan aturan yang berlaku. Namun, bisa dianulir karena campur tangan KONI Pusat dan Baori. Semuanya menjadi kacau, karena mereka banyak melakukan pelanggaran," sambungnya.

Diungkapkannya, putusan PSSI menarik semua wasit dan perangkat pertandingan disebabkan karena adanya tindakan pengusiran dan intimidasi yang terlihat sistematis.

Jadi, PSSI mengambil tindakan darurat, sebagai akibat dari perbuatan anarkis di lapangan. Menurut Saleh, pada saat manager meeting, 4 September di kantor PB PON, semua berjalan lancar sesuai urutan dan tata cara pertandingan. Dan semua berjalan sesusi jadwal. Namun, pada technical meeting sehari kemudian, persoalan mulai muncul karena KONI dan BAORI sudah melakukan intervensi ke PB PON.

Akibat intervensi KONI Pusat dan BAORI PB PON, tim Kalimantan Selatan, Jawa Barat, maupun Jambi yang semestinya bertanding, secara sepihak dianulir oleh PB PON berdasarkan putusan BAORI yang tidak tidak diakui PSSI.

Kisruh kemudian berkembang di lapangan pada 6 September saat pertandingan kedua grup C akan berlangsung pukul 19.00 WIB, di Bangkinang antara Jawa Tengah lawan Kalimantan Selatan. Massa dan Panpel setempat, secara tiba-tiba memprovokasi perangkat pertandingan PSSI.

"Jadi, PSSI menarik semua wasit dan perangkat pertandingan. Itu, cermin tindakan anarkis Panpel. Meski begitu, kami mendukung sepenuhnya kesuksesan PON. Tetapi, ada aturan yang harus dihormati semua pihak. Itu juga yang berlaku di Olimpiade, Asian Games ataupun SEA Games." ujar Direktur media PSSI, Tommy Rusihan Arief. (ali)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ward Belum Terkalahkan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler