jpnn.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara terbuka menyatakan bergabung ke pemerintahan era Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk periode 2024-2029.
Hal demikian terungkap saat Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al-Jufri bertemu Prabowo di kediaman Presiden terpilih RI itu, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (11/10).
BACA JUGA: Ini Lho Pantun Elite PKS Seusai Bertemu Prabowo, Maknanya?
Awalnya, Salim Segaf mengatakan pertemuannya bersama elite PKS dengan Prabowo membahas upaya mewujudkan stabilitas politik nasional.
"Mewujudkan stabilitas politik nasional yang kokoh dan kuat untuk bersama-sama kita menghadapi semua tantangan, di dalam maupun di luar negeri," kata Salim Segaf dalam konferensi pers setelah pertemuan, Jumat.
BACA JUGA: Bule Australia Buka Bisnis Prostitusi Berkedok Spa di Bali, Terang-terangan
Selanjutnya, kata Salim Segaf, pertemuan elite PKS dengan Prabowo membahas upaya mewujudkan cita-cita pendiri bangsa.
Menurut dia, upaya membangun bangsa tidak bisa dilakukan satu kelompok. Semua komponen harus terlibat aktif.
BACA JUGA: Soal Pembicaraan dengan Prabowo, Jokowi: Kalau Saya Ceritakan...
"Seluruh komponen bangsa harus bersama-sama. Dengan niat yang ikhlas," ujar eks Mensos RI itu.
Salim Segaf melanjutkan pertemuan elite PKS dengan Prabowo juga membahas situasi global yang saat ini penuh ketidakpastian dengan munculnya masalah ekonomi hingga keamanan.
Dia mengatakan permasalahan global ini membuat Indonesia sebagai bangsa besar dan punya kekayaan alam luar biasa harus menjadi pemimpin di kawasan.
Termasuk, kata Salim Segaf, Indonesia bisa berperan di tingkat dunia untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina.
Salim Segaf menilai Prabowo sebagai sosok yang bisa menjadikan Indonesia sebagai negara yang disegani di kawasan.
Menurutnya, berbagai hal itu yang membuat PKS pada akhirnya memutuskan masuk pemerintahan era Prabowo-Gibran.
"Itulah yang kami inginkan karena semua ini alasan yang kuat. Kami bergabung di pemerintahan Bapak Prabowo Subianto," kata Salim Segaf.
Dia di akhir konferensi pers mengucapkan pantun yang intinya memberi sinyal PKS tak akan sanggup memajukan bangsa tanpa masuk pemerintahan mendatang.
"Kalau tak ada kapal pinisi. Manalah sanggup kita arungi dunia. Kalau, lah, kami tidak berkoalisi. Manalah sanggup majukan bangsa," kata Salim Segaf berpantun. (ast/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Aristo Setiawan