Saling Kenal, Makin Rawan Terjungkal

Sabtu, 28 Juni 2014 – 19:04 WIB
Bomber Brasil, Neymar memainkan bola, saat sesi latihan ringan timnya di Estadio Mineirao, Belo Horizonte. Getty images

jpnn.com - BELO HORIZONTE- Brasil sempat dianggap beruntung karena Spanyol kandas di fase grup. Pasalnya, Tim Samba, julukan Brasil hanya akan bersua Chile di babak 16 besar Piala Dunia 2014 di Estadio Mineirao, Sabtu (28/6) malam WIB.

Di atas kertas, Chile tentu tak sekuat Belanda dan Spanyol yang menghuni Grup B. Namun, situasi kini berubah setelah Chile sukses menyingkirkan Spanyol dengan skor 2-0. Bagi pelatih Brasil, Luis Felipe Scolari, Chile adalah lawan yang sangat menakutkan.

BACA JUGA: Kandaskan Tommy, Simon Tembus Final Australia Open

“Kami malah tak ingin bertemu Chile. Selalu sulit menghadapi tim dari kawasan Conmebol. Mereka adalah tim yang kuat dan terorganisasi dengan baik,” terang Scolari di laman Globo.

Ya, Scolari pantas ketar-ketir. Apalagi, performa Brasil di fase grup belum mengilap. Thiago Silva dkk hanya menekuk Kroasia lewat pertandingan kontroversial. Brasil juga ditahan imbang Meksiko sebelum akhirnya menekuk Kamerun untuk memastikan status sebagai pemuncak klasemen Grup A.

BACA JUGA: Van Persie: Meksiko Sudah Akrab dengan Kondisi Cuaca

“Ketika kami sudah berada di fase knock out, kami tak boleh melakukan kesalahan. Ada ketakutan dan perasaan gugup yang lebih besar,” tambah Scolari.

Tapi, Brasil bisa berharap pada rekor bagus mereka ketika bersua Chile. Selecao, julukan lain Brasil selalu bisa menekuk Chile di fase knock out pada tiga pertemuan terakhir di Piala Dunia. Yakni, ketika Brasil menekuk Chile pada semifinal Piala Dunia 1962 serta babak 16 besar edisi 1998 dan 2010.

BACA JUGA: Zamorano Yakin Chili Bisa Atasi Brasil

Sejarah panjang juga lebih memihak pada Brasil. Thiago Silva dkk sudah berjibaku kontra Chile dalam 19 pertemuan. Hasilnya, Brasil sukses memetik 15 kemenangan, tiga hasil imbang dan sekali kekalahan.

Brasil bahkan mampu memetik lima kemenangan dan sekali imbang dalam enam bentrokan terakhir. Satu-satunya hasil imbang terjadi ketika kedua tim bermain dengan skor 2-2 pada 25 April 2013 silam.

Hebatnya, Brasil kian superior di depan Chile setelah mampu membukukan 23 gol dan hanya kebobolan enam gol dalam enam pertemuan terakhir.

Scolari diyakini bakal tetap mengusung formasi 4-2-3-1 di laga itu. Brasil bakal kembali mengandalkan Neymar untuk membombardir pertahanan Chile. Selama ini, Brasil memang sangat menggantungkan harapan pada bomber Barcelona itu. Total, Neymar sudah mencetak empat gol di fase grup.

Jumlah itu sama dengan koleksi yang dibukukan bintang Jerman, Thomas Muller dan kapten Argentina, Lionel Messi.

Namun, Neymar juga dianggap terus berada di bawah tekanan karena selalu menjadi goal getter utama Brasil. Untungnya, Neymar mengaku tak mengalami nervous.

“Saya selalu mengatakan, kami tak boleh tertekan. Anda tidak boleh nervous untuk mewujudkan impian yang Anda miliki,” tegas Neymar di laman AP.

Mantan bintang Santos itu tentu ingin terus mencetak gol. Selain menjauh dari kejaran Muller dan Messi, Neymar ingin menancapkan tajinya di timnas Brasil. Saat ini, Neymar berada di urutan keenam topskor sepanjang masa Brasil dengan koleksi 35 gol dari 52 laga.

Di sisi lain, Chile menjadikan kemenangan atas Spanyol sebagai pelecut semangat untuk menjungkalkan Brasil. Kemenangan itu merupakan kejutan terbesar di Grup B. Pasalnya, sejak awal, Belanda dan Spanyol digadang-gadang bakal melenggang ke babak knock out.

Pelatih Chile, Jorge Sampaoli mengatakan, anak asuhnya memiliki kesempatan besar untuk membalas dendam atas hat-trick kekalahan serta menggenggam tiket ke babak persempat final.

“Keberanian yang ditunjukkan di fase grup membuat kepala anak-anak tetap tegak. Mereka siap bertanding di babak 16 besar,” tegas Sampaoli di laman Samba Foot. (jos/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Scholari Nervous Hadapi Chili


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler