“Jadi bukan akan habis, tapi memang sudah. Klimaksnya akhir tahun ini, menjadi titik kematian musik Indonesia. Karena kemarin masih ada nafas lewat RBT (Ring Back Tone) yang benar-benar dahsyat. Bayangkan, hanya 30 detik, yang download sampai 20 juta lebih,” ujar penyanyi legendaris yang banyak melahirkan album-album religi Sam Bimbo kepada JPNN di Jakarta, Minggu (16/12)
Pria bernama lengkap Raden Muhammad Samsudin Hardjakusumah mengaku sekarang ini tetap terlihat begitu banyak bermunculan penyanyi-penyanyi baru. Baik dalam format penyanyi solo maupun yang paling fenomenal kehadiran boyband dan girlband. Namun itu tidak merepresentasikan bahwa musik Indonesia tengah bangkit kembali.
“Karena yang muncul itu mereka yang tidak tahu apa-apa dan labelnya juga gambling. Jadi saya benar-benar kecewa, Presiden kita seorang penyanyi, tapi nasib penyanyi tidak diperhatikan. Saya tidak tahu juga ini salahnya dimana,” katanya.
Sam juga mengaku heran dengan sikap aparat. Kata dia, jika polisi menemukan uang palsu, dengan cepat menangkap sang pelaku. Uang palsunya juga langsung dimusnahkan. Namun untuk pembajakan CD, VCD maupun DVD, selama 30 tahun ini tidak pernah ada pabrikan pembajakan yang disita oleh aparat.
“Jadi rupanya tidak terlihat sama oknum-oknum aparat hukum kita. Tapi kalau teroris yang tersembunyi, itu mereka cepat tahu dimana keberadaannya. Memang kalau perdata, sering. Tapi tidak pernah ada kasus pembajakan sampai ke pidana. Akibatnya, mereka begitu luar biasa merajalela,” katanya.
Namun sebagai seniman, Sam mengaku tidak akan menyerah. Ia bersama Bimbo, tentu akan tetap setia menghadirkan lagu-lagu baru, demi menghibur dan sekaligus berdakwah bagi pencerahan umat. “2013 mendatang, kami pemusik sedang berusaha dengan operator seluler, mau mencoba bangkit dengan bentuk baru. Semoga ini menyelamatkan musik Indonesia. Apakah bentuknya seperti RBT, atau yang lain, masih terus kita dalami,” katanya. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Winter Sonata Gelar Temu Penggemar
Redaktur : Tim Redaksi