JAKARTA - FIFA memberi tenggat kepada PSSI untuk menuntaskan konflik internal paling lambat 20 Maret. Jika sampai batas waktu itu, koflik tidak juga teratasi, masalah PSSI dibawa ke sidang Komite Asosiasi FIFA yang bisa berujung pada sanksi.
Menghindari kemungkinan buruk itu, PSSI mengagendakan kongres tahunan 18 Maret mendatang. Sangat mepet, karena hanya selisih dua hari sebelum tenggat waktu yang diberikan FIFA berakhir.
Dalam press conference di kantor PSSI, Selasa (17/1), Deputy Sekjen bidang kompetisi Saleh Mukadar mengungkapkan bahwa kongres tahunan digelar mencari solusi terbaik atas apa yang terjadi saat ini. "Tanggal kongresnya sudah ditetapkan. Tapi lokasi belum ditetapkan. Yang jelas di wilayah Jabodetabek," kata Saleh, Selasa (17/1).
Menurut Saleh, sesuai statute, semua pemilik suara PSSI akan mendapatkan pemberitahuan delapan pekan sebelum pelaksanaan kongres. Jumlah pemilik suara PSSI yang berhak menyalurkan aspirasinya pada kongres adalah 108.
Setelah itu, empat pekan sebelum kongres panitia akan memberitahukan data terakhir pemilik suara termasuk agenda yang akan dibahas pada Kongres Tahunan. Terkait Kongres Luar Biasa (KLB) yang disuarakan sebagian anggota PSSI, dalam suratnya FIFA dan AFC menegaksan tidak dalam posisi mengomentari permintaan KLB itu.
"Kami (FIFA dan AFC) mengacu pada pasal 29 poin I yang menyatakan PSSI harus menggelar kongres biasa tiap tahun," demikian di antara bunyi surat terbaru AFC dan FIFA ke PSSI.
Di sisi lain, Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI), tetap akan menggelar kongres tahunan Sabtu lusa (21/1). Kongres akan memilih Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan. Selanjutnya KPSI akang menggelar KLB pada 6 Maret.
Awalnya kongres tahunan KPSI akan digelar di Bandung. Tapi perkembangan terakhir kongres tahunan itu digeser ke Jakarta dengan alasan efisiensi. (ali/ruk)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menyesal Bikin Kesalahan Fatal
Redaktur : Tim Redaksi