Hasil positif diusung tuan rumah seiring tekanan berat menyusul performa Tim Samba - sebutan Brasil - yang masih belum ekselen sepanjang tahun ini (dua kali menang dalam tujuh laga) sekaligus menjawab keraguan dari pendukung mereka sendiri.
Tekanan itu pun dirasakan bintang utama Brasil, Neymar. Dalam konferensi pers di Brasilia Palace Hotel yang diikuti koran ini Kamis siang waktu setempat atau Jumat dini hari WIB (14/6), striker baru Barcelona itu mengungkapkannya. Apalagi Neymar memiliki tugas mengakhiri paceklik gol selama 842 menit bersama Samba.
"Ketika saya tidak mencetak gol, Anda komplain. Ketika saya mencetak banyak gol, Anda masih komplain. Saya terkadang tidak mengerti dengan beberapa orang. Apakah saya mencetak gol tidak penting, yang terpenting berkontribusi untuk timnas," kata Neymar dalam bahasa Portugis.
"Saya termasuk orang yang cuek dengan pressure. Saya tidak peduli (dengan pendapat orang) karena saya bisa menyeimbangkan antara kritik dan pujian," sambung pemain 21 tahun itu.
Pelatih Brasil Luiz Felipe Scolari sepertinya menyadari kemenangan atas Jepang adalah tuntutan yang harus dipenuhi. Dan, untuk meraih kemenangan salah satu syaratnya adalah kapabilitas mencetak gol.
Dalam sesi latihan di Centro de Capacitacao Fisica dos Bombeiros (pusat pelatihan fisik milik departemen pemadam kabakaran) Brasilia Kamis sore waktu setempat (14/6), Scolari menyiapkan formulasi seandainya anak asuhnya mengalami kebuntuan gol.
Selain memperbanyak bola-bola crossing dan gerakan coming from behind, free kick pemain pun diasah. David Luiz terlihat diandalkan untuk free kick dari sisi yang melebar dari gawang, sedangkan Neymar piawai dari free kick yang lurus ke gawang. Tiga kali beruntun tembakan Neymar mengoyak gawang.
"Kami juga masih punya senjata rahasia lainnya (untuk mencetak gol) karena Jepang maupun dua lawan di grup kami lainnya (Italia dan Meksiko, Red) adalah tim yang bagus dan pemain bagus-bagus pula," kata Rodrigo Pavia, humas tim Brasil, kepada Jawa Pos.
"Skuad Jepang memang bermaterikan pemain berkualitas. Sebagian besar pemainnya bertebaran di klub-klub elite Eropa. Sebut saja Shinji Kagawa yang memperkuat raksasa Inggris Manchester United, Keisuke Honda (CSKA Moscow), Yuto Nagatomo (Inter Milan), Atsuto Uchida (Schalke 04), sampai Maya Yoshida (Southampton). Media Brasil sampai mengibaratkan para pemain Samurai Biru " sebutan Jepang " sebagai pemain Brasil-nya Asia.
"Jepang adalah Samba Asia" Demikian salah satu titel dalam tayangan salah satu televisi Brasil, Rede Record.
"Jika Jepang bermain dengan kemampuan terbaik dan tidak membuat kesalahan, saya yakin tim kami setidaknya bisa meraih satu poin di laga pertama," kata Yuki Hataka, salah seorang reporter radio swasta Jepang. (dns)
Brasil: (4-2-3-1): 12-Julio Cesar (pg); 2-Dani Alves ", 4-David Luiz, 3-Thiago Silva, 6-Marcelo; 18-Paulinho, 17-Luiz Gustavo; 11-Oscar, 10-Neymar, 19-Hulk; 9-Fred
Pelatih: Luiz Felipe Scolari
Jepang: (4-2-3-1): 1-Eiji Kawashima (pg); 6-Atsuto Uchida, 22-Maya Yoshida, 15-Yasuyuki Konno, 5-Yuto Nagatomo; 7-Yasuhito Endo, 17-Makoto Hasebe "; 9-Shinji Okazaki, 4-Keisuke Honda, Shinji Kagawa; 18-Ryoichi Maeda
Pelatih: Alberto Zaccheroni
Stadion: Est"dio Nacional Man" Garrincha, Brasilia
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menpora: ISG Sudah Pasti di Jakarta
Redaktur : Tim Redaksi