Sambangi Polda Metro Jaya, Ketua 1 Jakmania: Kami Minta Maaf Atas Kerumunan yang Terjadi

Rabu, 28 April 2021 – 13:01 WIB
Ketua 1 The Jakmania Muhammad Aditya Putra saat memberikan keterangan kepada awak media, Rabu (28/4). Foto: Fransiskus Adryanto Pratama/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua 1 The Jakmania Muhammad Aditya Putra mendatangi Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Rabu (28/4). Dia tiba sekitar pukul 10.10 WIB.

Muhammad mengatakan, kedatangannya untuk berkoordinasi dengan penyidik terkait kerumunan suporter di Bundaran HI, Minggu (25/4).

BACA JUGA: Aremania: Selamat Persija dan The Jakmania, Jaya Sepak Bola Indonesia

Kerumunan tersebut usai Persija Jakarta menjuarai Piala Menpora.

"Kami ada koordinasi dengan Reksrimum terkait kerumunan yang terjadi di Minggu malam. Kami ingin meminta maaf atas keresahan kepada seluruh warga DKI Jakarta," kata Aditya kepada wartawan di Polda Metro Jaya.

BACA JUGA: Peristiwa yang Dialami Novia jadi Pelajaran, Mengerikan

Aditya mengeklaim, telah mengimbau kepada seluruh anggota The Jakmania agar menonton Piala Menpora di rumah saja.

Hal tersebut dilakukan lantaran pandemi Covid-19.

"Kami sudah mengimbau kepada semua anggota selama sebulan penuh Piala Menpora bahwasanya nonton di rumah saja karena pandemi," ujar Muhammad Aditya.

Aditya memastikan, dalam kasus tersebut pihaknya bakal kooperatif dengan kepolisian.

Dia berharap klarifikasi hari ini menghasilkan nilai positif bagi warga DKI Jakarta.

"Kami siap kooperatif dengan kepolisian dan semoga pertemuan ini akan menjadi pertemuan yang menghasilkan nilai positif khsusnya warga DKI Jakarta," ucap Aditya.

Penyidik Polda Metro Jaya menjadwalkan pemeriksaan presiden klub Persija Jakarta Mohamad Prapanca dan Ketua The Jakmania Dicky Soemarno terkait kerumunan suporternya di Bundaran HI, Minggu (25/4).

Keduannya, dijadwalkan diperiksa hari ini. Pemanggilan mengetahui apakah ke-65 suporternya yang sempat diamankan terorganisir sehingga melakukan kerumunan.

Sebelumnya polisi mengamankan 65 orang suporter Persija di Bundaran HI. Setelah diperiksa, mereka diperbolehkan pulang. 

Berdasarkan pemeriksaan, mereka mengaku kegiatan itu hanya spontanitas dan dengan dalih Bundaran HI merupakan icon bagi mereka untuk merayakan kemenangan. 

Namun, pengakuan itu masih didalami polisi. Termasuk mencari tahu ada tidaknya oknum yang mengajak puluhan orang tersebut berkumpul dan menimbulkan kerumunan.

"Pengakuannya spontanitas. Kami masih dalami termasuk yang mengajak memprovokasi untuk berkumpul di tempat tersebut," kata Kombes Yusri. (mcr3/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler