Sambil Menenteng Senjata Tajam, Geng Motor AS Mengamuk

Senin, 27 September 2021 – 12:04 WIB
Korban penganiayaan geng motor di Tegalgubuh, Kabupaten Cirebon. Foto: diambil dari Radar Cirebon

jpnn.com, CIREBON - Geng motor kembali berulah. Aksi gangster makin membuat resah masyarakat Desa Tegalgubug, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Secara membabi buta, geng motor menganiaya Edi Muhaedi (24) dan Fawaid warga Blok 3, Desa Tegalgubug Lor, menggunakan senjata tajam.

BACA JUGA: Suami Tak Ada di Rumah, Istri Sering Main Kuda-kudaan dengan Pria Lain

Akibatnya Edi hingga kini masih dirawat di RSUD Arjawinangun karena harus menjalani operasi.

Kebrutalan geng motor AS itu bermula saat Edi dan Fawaid usai bermain dari rumah temannya di Tegalgubug Kidul.

BACA JUGA: Jasad Zainudin Ditemukan Terkubur di Tengah Hutan, Mobil Tenggelam di Danau

Mereka pulang ke rumah dengan naik motor, Minggu dini hari (26/9) sekitar pukul 02.30 WIB.

Setibanya di lokasi kejadian, Blok Al Barokah, Desa Tegalgubug Lor, keduanya berpapasan dengan rombongan geng motor AS.

BACA JUGA: Nih Tampang Pembunuh Anggota TNI di Depok, Tak Disangka

“Para pelaku mengibarkan bendera yang mirip bendera Amerika. Ada yang membawa senjata tajam,” kata kakak ipar Edi, Abul.

Rombongan geng motor itu langsung menyerang. Jelas saja, Edi dan Fawaid panik sampai motor yang dinaikinya menabrak gerobak pedagang kaki lima yang ada di pinggir jalan.

Keduanya terjatuh. Kawanan geng motor itu turun mengeroyok sambil menyabetkan celurit.

Keduanya berusaha lari ke arah timur meminta pertolongan masyarakat. Edi yang dalam kondisi terluka lari menuju permukiman.

Untungnya, 500 meter dari lokasi kejadian ada warga yang sedang nongkrong. Sehingga, saat Edi meminta tolong langsung didekati.

Melihat ada warga, kelompok berandal motor itu bubar. Edi yang mengalami luka serius segera dilarikan ke Puskesmas Tegalgubug.

Namun, karena lukanya cukup parah, Puskesmas Tegalgubug tak sanggup dan merujuk korban ke RSUD Arjawinangun.

“Tangan kiri adik saya patah dan luka terkena sabetan celurit. Jemari putus. Tangan kanan lecet, dan dagu luka. Harus dijahit. Dan tangannya harus digip,” bebernya.

Kepada keluarganya, Edi menuturkan sempat melihat ada sekitar 20 orang konvoi anggota geng motor melakukan penyerangan. Tetapi yang membacokkan senjata tajam hanya dua orang. (cep/radarcirebon)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler