jpnn.com - JAKARTA – Afgan sedang menyiapkan sebuah proyek besar. Kalau selama ini Afganisme –sebutan fans Afgan– terbiasa mendengar Afgan menyanyikan lagu ballad yang slow dan mendayu, tahun depan Afgan menyiapkan album dalam warna yang berbeda. Tidak lagi full ballad.
Afgan menjanjikan banyak kejutan dalam album anyar tersebut. Terutama dari warna musik yang dia bawakan.
BACA JUGA: Penyesalan Hilary Duff saat Menjanda
Pelantun Kamu Yang Kutunggu itu menyebut proyek itu mendorongnya keluar dari zona nyaman yang selama ini didiaminya.
”Albumnya juga bakal full English,” kata Afgan ketika ditemui di tengah launching produk gadget di The Ritz-Carlton, SCBD, Jakarta, kemarin (20/12).
BACA JUGA: Resolusi Once Mekel di 2017
Mengapa harus full bahasa Inggris? Pria berdarah Minangkabau itu ingin lebih banyak orang yang dapat mendengarkan karyanya.
Pria yang terjun ke industri musik sejak 2008 itu merasa sudah banyak orang yang puas mendengar dirinya membawakan lagu berbahasa Indonesia.
BACA JUGA: Liburan Natal ke Australia, Melaney Ricardo Tinggalkan si Kecil
Namun, setahun terakhir ini dia merasa sudah waktunya melebarkan sayap.
”Mungkin pendengar yang tadinya nggak tahu lagu saya, yang nggak bisa bahasa Indonesia, jadi tahu,” kata Afgan.
Dalam menggarap album baru nanti, Afgan banyak melibatkan produsernya, Mark Hill. Pria 43 tahun itu merupakan big name di industri musik internasional.
Dia telah mengerjakan album banyak penyanyi papan atas seperti Craig David dan Ed Sheeran. Hill memproduseri album Sides milik Afgan yang dirilis Agustus lalu.
Karena materi sudah siap, Hill dan Afgan akan segera mengeksekusi album tersebut. Dia berencana memulai recording pada Februari.
Rekaman juga akan dilakukan di London, Inggris. Di sana, sudah ada musisi yang siap berkolaborasi dengannya.
”Saya akan kolaborasi dengan siapa, sudah tahu. Tapi masih rahasia,” kata Afgan, lantas tersenyum.
Setidaknya selama dua sampai tiga bulan Afgan akan menghabiskan waktu untuk menggarap album barunya.
Dia tidak tahu pasti akan menetap di ibu kota Inggris itu atau bolak-balik Indonesia-London. ”Tapi, mungkin selama recording saya tinggal di sana dulu. Kalau bolak-balik, kan capek,” lanjut pelantun lagu Sadis itu.
Lalu, seperti apa kejutan yang dia siapkan terkait dengan warna musik di album baru? Menurut dia, lagu-lagunya nanti tidak membuat baper (bawa perawaan) atau galau dengan melodi slow seperti yang selama ini dibawakannya.
”Saya suka elektronik sebenarnya. Bukan EDM (electronic dance music, Red), tapi R&B yang mendapat pengaruh elektronik. Yah, itulah saya. Saya suka yang minimalis, nggak suka ribet,” terang Afgan.
Afgan membocorkan, tema besar yang diambil untuk album keenamnya nanti adalah musik yang benar-benar didengarkan sejak masih kecil. Gabungan antara R&B dan elektronik, tapi tetap menunjukkan vokalnya.
”Dasarnya ingin memberikan treat untuk market di luar Indonesia dengan sound yang Afgan banget. Jadi, karakter saya bener-bener saya keluarin banget,” tegasnya.
Menyiapkan album yang berbeda total dengan sebelumnya tentu tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat.
Karena itu, dia sabar. Dia memasang target rilis pada awal 2018. Meski begitu, tahun depan dia tidak akan menghilang sepenuhnya. Dia akan tetap menggelar tur, terutama untuk mempromosikan album Sides. (glo/c11/na/sam/jpnn)
Afgan dan Album Baru
Kenapa London?
Simpel, Afgan lebih menyukai lagu-lagu dari Inggris. Padahal, banyak yang menawari menggarap proyek di AS.
Kolaborasi
Dengan siapa Afgan akan berkolaborasi, masih rahasia. Dia memberikan clue. Yakni, musisi yang diidolakannya, sebuah grup bukan solo, dan berasal dari Inggris. Siapa ya kira-kira?
Label dari London
Afgan masih tercatat sebagai penyanyi Trinity Optima Production. Namun, dia akan bekerja sama dengan label lokal London untuk memudahkan penggarapan album.
Pertaruhan Besar
Album ini tidak hanya berat di ongkos (karena digarap di luar negeri), tetapi juga benar-benar sesuatu yang baru bagi Afgan. Dia tidak tahu apakah akan disukai pasar atau tidak. Namun, dia berani mengambil risiko. (glo/c15/na)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lindsay Lohan, Antara Kenakan Hijab dan Pelajari Alquran
Redaktur : Tim Redaksi