Sambungan Baru Terus Meningkat

Senin, 06 Agustus 2012 – 01:48 WIB

SURABAYA - permintaan sambungan baru daya listrik terus mengalami peningkatan tiap tahun. Tahun ini, diperkirakan kebutuhan sambungan baru sebesar 1.200-1500 mega watt (MW). Naiknya volume sambungan baru itu didorong oleh permintaan peningkatan dari kalangan industri.

General Manager PT PLN (persero) Distribusi Jatim Haryanto WS mengatakan siap menyuplai permintaan untuk sambungan baru. Apalagi, ada tren peningkatan di kawasan Indonesia Timur sebagai tujuan investasi. Contohnya industri smelter yang konsumsi listriknya relatif besar. "Beberapa industri smelter ada yang menghubungi kami dan meminta suplai listrik antara 200-400 MW," ucap dia pekan lalu.

Diuraikan, selain smelter, sejumlah industri manufaktur di Jatim pun memerlukan tambahan daya listrik. Seperti pembangunan pabrik semen di Tuban milik Semen Gresik dan Holcim yang masing-masing memerlukan sekitar 100 MW. Ditambah, pengembangan kawasan industri yang kebutuhannya berbeda-beda, mulai dari 100 MW sampai 300 MW.

"Termasuk di antaranya pengembangan kawasan industri Japfa Comfeed. Mereka ekspansi di Lamongan. Kemudian, ada permintaan yang datang dari Wika (Wijaya Karya, Red). Kami siap, walau permintaan cukup tinggi," urainya.

Disebutkan, sampai semester pertama pihaknya sudah merealisasikan permintaan sambungan daya listrik sebanyak 700 MW untuk melayani 261 ribu pelanggan baru. Targetnya sampai akhir tahun nanti bisa menyuplai sebanyak 1.200-1.500 MW. Sampai sekarang, tercatat ada 400 permohonan dengan daya 1.000 MW. Sedangkan, tahun lalu secara keseluruhan PLN Distribusi Jatim sudah menyalurkan sebanyak 1.000 MW.

Dia meyakini, kendati permintaan daya listrik terus mengalami peningkatan, tapi pihaknya siap untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pasalnya, pihaknya akan mendapat pasokan tambahan dari sejumlah pembangkit listrik. Di antaranya, Tanjung Awar-awar dan Pacitan.

"Saat ini, kami kelebihan 3.000 MW. Tentu itu mencukupi untuk memenuhi kebutuhan listrik yang terus naik. Ke depan, kalau dua pembangkit listrik itu terealisasi maka surplus pasokan listrik bisa mencapai 4.000 MW," tandas dia.(res)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dubes dan Konjen RI Harus Jeli Lihat Peluang Bisnis


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler