jpnn.com, ATAMBUA - Pemerintah Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, sangat antusias dan serius menyambut Gowes Pesona Nusantara (GPN) 2017 yang akan digelar serentak pada Sabtu (13/5).
Tidak hanya di Belu, acara itu juga akan digelar di Sabang, Tarakan, dan Merauke.
BACA JUGA: Sejalan Program Ayo Olahraga, IBBAMNAS Didukung Kemenpora
Pemkab Belu menandainya dengan menggelar ritual Makoan.
Itu adalah prosesi pengambilan tanah dan air Belu. Setelah itu, disatukan dengan tanah dan air dari seluruh Indonesia pada puncak peringatan Hari Olahraga Nasional di Candi Borobudur, Magelang.
Menurut Kadispora Kabupaten Belu Janggur Blasius, prosesi adat pengambilan tanah dan air itu melalui perjuangan yang tidak mudah.
Sebab, babi dan ayam putih yang digunakan sebagai tumbal harus bisa diterima leluhur.
Jika tidak, prosesi persembahan wajib diulang hingga leluhur menerimanya.
"Puji Tuhan pada prosesi tadi sore berjalan lancar sehingga tanah dan air yang akan dikirim ke Candi Borobudur pun sudah kami siapkan," kata Janggur saat memantau kesiapan tempat pelaksanaan start dan finis GPN di Alun-Alun Kabupaten Belu, Jumat (12/5).
Janggur menambahkan, setidakanya tiga ribu warga akan hadir dalam pelaksanaan GPN di Kabupaten Belu yang dipusatkan di alun-alun pada Sabtu pagi.
"Tentunya tidak semua yang hadir bersepeda karena keterbatasan kepemilikan sepeda bagi warga sekitar. Namun, semuanya akan kami ajak untuk olahraga bersama. Ini tentunya sesuai dengan program Ayo Olahraga," beber Janggur.
Pihaknya juga mengundang komunitas sepeda dari negara tetangga, yakni Timor Leste.
"Untuk rangkaian kegiatan GPN akan kami mulai dengan tarian Likurai yang merupakan tarian khas selamat datang masyarakat Belu. Setelah itu, jalan bersama melalui rute yang telah ditentukan dengan mengambil start dan finis di alun-alun kota,” imbuhnya.
Dia mengatakan, sebanyak 25 penari akan mengenakan ikat kepala merah putih.
sedangkan 25 penari lainnya mengenakan bendera Timor Leste.
“Ini merupakan simbol kesatuan kami dengan warga masyarakat Timor Leste yang sesungguhnya masih satu rumpun hanya saja terpisahkan secara administrasi negara," beber Janggur.
Staf Ahli Menpora Bidang Politik Yuni Poerwanti yang telah berada di Atambua dan akan mewakili Menpora dalam pembukaan GPN di Kabupaten Belu menyampaikan apresiasinya.
Terkait kemungkinan minimnya peserta yang melakukan gowes bersama karena keterbatasan kepemilikan sepeda, mantan Plt Sesmenpora ini menyatakan tidak masalah.
“Sebab, yang erpenting adalah bagaimana mengajak seluruh warga masyarakan di Atambua yang merupakan wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste untuk giat berolahraga dalam rangka mendukung program Ayo Olahraga,” ujarnya. (jos/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ragil