jpnn.com - JAKARTA - Bank Indonesia (BI) berkomitmen menyediakan uang rupiah layak edar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Total, BI menyediakan uang rupiah layak edar Rp 133,7 triliun.
"Jadi, ini sudah kami hitung sebesar Rp 133 triliun. Sampai hari ini yang sudah ditarik oleh bank-bank itu Rp 52,5 triliun atau sekitar 39,3 persen. Tentunya nanti minggu keempat kami perkirakan akan mencapai 95 persen. Itu totalnya,” kata Deputi Gubernur BI Doni P Joewono dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Desember 2024, di Jakarta, Rabu (18/12).
BACA JUGA: Waspada, Gubernur BI Sebut Ketidakpastian Pasar Keuangan Global Meningkat
Doni pun memerinci uang rupiah layak edar tersebut sudah didistribusikan melalui bank-bank dan menyebar di wilayah Pulau Jawa sebesar 54 persen, Sumatera 21 persen, Sulampua (Sulawesi, Maluku, Papua) 12 persen, Kalimantan 9 persen, serta Bali dan Nusa Tenggara (Nusra) 4 persen. “Termasuk memastikan nanti libur panjang, ATM juga sudah harus tersedia,” ujar Doni.
Selain uang layak edar, BI juga menyediakan layanan penukaran terpadu sebagaimana yang juga pernah dilakukan pada Hari Raya Idulfitri.
BACA JUGA: Peruri Ajak Masyarakat Mengenali Nilai Positif Uang Rupiah
Pada momentum Natal 2024 ini, BI menghadirkan program “Serunai” atau “Semarak Rupiah di Hari Natal Penuh Damai”.
Layanan penukaran uang diselenggarakan mulai 15-20 Desember 2024.
BACA JUGA: Emas Batangan Gift Series Christmas Eve, Bisa jadi Kado Natal Istimewa
“Tentunya pecahannya sama dengan yang dahulu, total Rp 4 juta. Jadi, Rp 4 juta itu, Rp100 ribu 15 bilyet, Rp 50 ribu 20 bilyet, Rp 20 ribu 25 bilyet, Rp 10 ribu 50 bilyet, dan Rp 5 ribu 100 bilyet,” kata Doni.
Dia menyebut bahwa masyarakat sudah banyak yang menarik uang melalui program “Serunai” dengan persentase hampir 54 persen atau sebesar Rp 186,4 miliar di semua titik yang disediakan BI.
“Kita pakai kas keliling. Bank Indonesia langsung ke gereja, ke sekolah. Jadi, kebetulan beberapa kota yang kantor BI-nya itu yang banyak penukarannya kita prioritaskan. Selain Jakarta, ada Sumut, Pematang Siantar, Sibolga, Kalimantan Barat (Kalbar), Sulawesi Utara (Sulut), Maluku, NTT, Papua, dan Papua Barat itu nanti yang lebih banyak melakukan penukarannya,” kata Doni. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi