jpnn.com, SAMARINDA - Borneo FC Samarinda punya cara khusus menyambut pramusim. Tim berjuluk Pesut Etam kembali membelah kekuatan untuk menjalani turnamen jelang kompetisi Liga 1 musim depan.
Masih segar dalam ingatan, saat Borneo FC II muncul sebagai kontestan Piala Presiden 2017.
BACA JUGA: Bek Tangguh Persela Resmi Gabung Borneo FC Musim Depan
Turun dengan dominasi pemain muda, prestasi tim justru bersinar hingga mampu ke final. Sayang, asuhan Ricky Nelson kala itu, kalah di babak pamungkas kontra Arema FC.
Berkaca dari capaian itu, Borneo FC II kembali disiapkan dan mengikuti ajang yang sama. Hal itu ditegaskan langsung oleh presiden klub, Nabil Husein Said Amin.
BACA JUGA: Persija Jakarta dan Borneo FC Sepakat Tukar Pemain
"Kami sekaligus seleksi pemain yang belum dapat klub. Di antara mereka pasti nanti ada yang penampilannya menonjol dan bisa direkomendasikan ke klub lain," terang Nabil.
Nantinya, Borneo FC II melakoni pemusatan latihan di Samarinda. Sementara tim inti training centre (TC) di Jogjakarta pada 7 Januari mendatang.
BACA JUGA: Borneo FC Pastikan Tanpa Tim Inti di Piala Presiden
Kebijakan membagi tim menjadi dua tak lepas padatnya agenda pramusim. Selain Piala Presiden 2018, ada Piala Gubernur Kaltim 2018 yang dikategorikan manajemen lebih bergengsi.
"Status kami adalah juara bertahan. Apalagi nanti jadi tuan rumah. Fokus kami di turnamen lokal," imbuhnya.
Selain mendatangkan pemain senior, Borneo FC II kembali diperkuat beberapa pemain muda. Terkait hal itu, Nabil menganggap, tak ada kesulitan untuk membentuk tim lapis dua.
"Sekarang, kami masih mencari pelatih yang cocok. Karakter yang dimiliki harus kuat, sehingga bisa diandalkan," kata Nabil.
Sebelumnya, Nabil meminta Ricky Nelson kembali menukangi Borneo FC II. Namun, ajakan tersebut ditolak lantaran sang juru taktik ingin berkompetisi dengan durasi lebih panjang. Baru-baru ini, Ricky memilih melamar di Persiba Balikpapan. (*/abi/is/k15)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditinggal Abubakar, Pesut Etam Lagi Cari Manajer Baru
Redaktur & Reporter : Budi