Euro 2012 berlangsung meriah. Meski sama-sama gagal lolos dari fase grup, dua tuan rumah, Polandia dan Ukraina, sama-sama merasa puas karena berhasil menjadi host event empat tahunan itu. Setelah pesta sebulan penuh, kini mereka kembali ke kehidupan normal.
PESTA telah berakhir. Spanyol keluar sebagai juara back-to-back. Italia hanya bisa meratapi kegagalan. Kiev, kota terbesar di Ukraina yang menjadi venue final, mulai membersihkan berbagai atribut Euro. Mereka segera kembali ke kehidupan normal.
Sejak Senin siang (2/7) atribut-atribut Euro 2012 di Olympic Stadium Kiev dan Fan Zone Kiev mulai dibongkar. Pekerjaan berlangsung hingga tengah malam. Fan zone ditutup, tidak ada lagi aktivitas seperti hari-hari sebelumnya.
Berbeda dari hari-hari sebelumnya, kala aktivitas di Kiev biasanya dimulai pagi, sekitar pukul 08.00 waktu setempat, pasca-Euro hingga pukul 10.00 jalanan masih sunyi. Jarang orang berlalu lalang. Apalagi yang dari luar Kiev alias para fans.
Keramaian baru mulai terasa di atas pukul 12.00 waktu setempat. Dimulai dengan pembongkaran fan zone, suara gaduh terdengar di Khreschatyk, pusat Kota Kiev. Sehari setelah final, banyak fans dari luar Ukraina yang memanfaatkan waktu untuk membeli oleh-oleh khas Ukraina.
Yang paling diserbu tentu saja yang berbau Euro 2012. Toko resmi Adidas dan Nike dijejali para fans. Ikut kebagian toko-toko lain, seperti Zara, Junker, Bosco, dan Terranova. Salah satu yang paling ramai dan menjadi favorit fans adalah Intertop, yang berada tepat di samping Adidas Khreschatyk.
Toko itu menyediakan aksesori Euro 2012 cukup lengkap, mulai kaus, syal, boneka Slavek-Slavko, gantungan kunci, magnet, dan masih banyak lagi. Harganya pun lebih murah ketimbang edisi resmi keluaran Adidas. Karena harga aksesori yang murah, mereka benar-benar diserbu.
Bahkan, bila ingin belanja di situ, para pengunjung harus siap mengantre panjang di kasir. Setidaknya lebih dari 30 menit untuk sekadar mengantre. "Saya akan pulang besok (hari ini, Red). Jadi, ini kesempatan membeli suvenir buat keluarga," kata Sonia Torrej"n, fans Spanyol dari Soria.
Bukan hanya toko-toko itu, toko merchandise klub lokal Dynamo Kiev juga jadi sasaran serbuan para fans. Yang laku keras di sana adalah kostum bernomor punggung tujuh milik Andriy Shevchenko. Meski sudah termakan usia, Shevchenko masih yang paling populer.
Suasana di Olympic Stadium Kiev juga sepi. Yang berlalu lalang hanyalah pekerja yang membongkar pagar-pagar pembatas serta kontainer-kontainer yang sebelumnya dipakai untuk kepentingan Euro 2012. Sama dengan di fan zone, pekerjaan di stadion yang hanya berjarak beberapa kilometer dari pusat kota itu berlangsung hingga tengah malam.
"Sudah selesai. Saatnya kami kembali berbenah. Senang rasanya negara kami menjadi host seperti ini. Entah kapan lagi kami kebagian kesempatan hebat ini. Sangat berkesan buat kami dan kami harap juga berkesan buat Anda," kata Yehven Ryabov, petugas keamanan di Olympic Stadium Kiev.
Keesokannya, Selasa (3/7) jalanan Kota Kiev jauh lebih lengang. Tidak banyak lagi fans yang berlalu lalang. Hanya penduduk lokal yang sibuk dengan rutinitas pekerjaan masing-masing. Tetapi, Bandara Borispol, yang merupakan bandara internasional, sangat ramai.
Ya, puncak kepulangan fans ke negara masing-masing tampaknya terjadi kemarin (3/7). Setelah sehari pascafinal dihabiskan untuk menikmati suasana Kota Kiev, kini saatnya pulang. "Wah, ramai sekali, bakalan panjang antre di gerbang imigrasi," kata Suphasek Pimrat, jurnalis asal Thailand, saat bersua Jawa Pos di Bandara Borispol.
Empat tahun mendatang giliran Prancis yang menjadi host Euro 2016. Sejak sekarang tentu mereka berusaha untuk menjadi tuan rumah yang baik. Seperti saat mereka menjadi tuan rumah Piala Dunia 1998. Dengan bertambahnya kontestan dari 16 menjadi 24, Euro 2016 pasti lebih seru daripada edisi-edisi sebelumnya. So, sampai jumpa di Prancis! (ham/c11/ang)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fabregas Belum Pasti Tanding
Redaktur : Tim Redaksi