Sampaikan Aspirasi, Mahasiswa Bakar Mobil

Kamis, 22 Maret 2012 – 07:00 WIB

MAKASSAR - Sikap tidak terpuji ditunjukkan segelintir mahasiswa Universitas Hasanuddin. Rabu (21/3) sekira pukul 12.30, mereka melakukan pengrusakan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum 74.902.22 Jalan Perintis Kemerdekaan dan bentrok dengan petugas kepolisian. Seorang oknum mahasiswa Fakultas Pertanian Unhas, Nurhadi P.

Awalnya puluhan oknum mahasiswa ini hanya berorasi di depan pintu gerbang Unhas. Mereka menuntut penolakan atas kebijakan pemerintah yang akan menaikkan bahan bakar minyak, April, mendatang. Secara tiba-tiba mahasiswa yang berjumlah sekitar 30-an orang langsung menyerang SPBU 74.902.22.

Mereka menjarah bensin dengan mengisi beberapa sepeda motor secara gratis. Tidak hanya itu, mahasiswa yang telah menduduki SPBU, juga merusak kaca depan minimarket Alfamart, dengan cara melempar dengan batu.

Kaca depan kantor SPBU juga dirusak. Aksi premanisme terus berlanjut, mahasiswa melakukan penyanderaan terhadap dua unit mobil truk milik Coca-cola yang sedang melintas. Isi truk dijarah dan satu unit mobil tersebut dibakar. Bagian depan mobil mengalami kerusakan cukup parah.

Satu unit mobil truk yang mengangkut 1000 tabung elpiji juga disandera mahasiswa. Tabung elpiji yang diketahui sudah kosong kemudian dibagi-bagikan kepada masyarakat. Akibat kejadian ini kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. "Kejadiannya sangat cepat. Mereka masuk lalu merusak kaca depan Alfamart sama kaca kantor," terang, salah seorang petugas pengisian SPBU, Akhmad, sore kemarin.

Bantuan personil kepolisian dari Polrestabes Makassar dan Polda Sulsel, langsung mengamankan lokasi dan mencoba menertibkan aksi anarkis mahasiswa. Oknum mahasiswa yang sudah beringas, melakukan perlawanan dan menyerang petugas. Tindakan tersebut merupakan bentuk pencegahan agar aksi penjarahan dan pembakaran mobil tidak meluas dan menimpa kendaraan lainnya.

Bentrokan pun pecah. Petugas kepolisian dibantu masyarakat yang kesal dengan aksi anarkis itu balik menyerang mahasiswa. Aksi saling lempar batu ini membuat ruas jalan Perintis Kemerdekaan macet. Bentrokan baru mereda sekitar pukul 17.00 Wita. Itu setelah pembantu rektor III Unhas, Sidiq Salam (tolong dicek), berhasil menenangkan mahasiswa dan meminta masuk ke dalam kampus.

Berselang setengah jam, seorang oknum mahasiswa Fakultas Pertanian, Nurhadi P, yang diduga terlibat dalam bentrokan langsung diamankan petugas dan dinaikkan ke mobil Shabara Polrestabes Makassar. Hingga, pukul 17.45 Wita, mahasiswa tersebut masih diamankan. Juga, ikut diamankan sepeda motor Suzuki Smash berwarna biru. Petugas kepolisian terlihat masih berjaga-jaga di SPBU.

Sementara, pihak SPBU dan Minimarket mulai melakukan pembersihan dari sisa-sisa pecahan kaca dan sampah. Informasi yang didapatkan, oknum mahasiswa tersebut teridentifikasi terlibat menyerang petugas. Informasi lainnya, dia disinyalir sempat ingin menyerang Purek III.

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol, Erwin T, mengatakan, langkah-langkah yang ditempuh petugas kepolisian sudah benar. Kepolisian, sebelum menindak mahasiswa terlebih dulu melakukan tindakan persuasif. Sikap persuasif masih tetap dilakukan meski Kapolsek sempat dianiaya mahasiswa.

"Langkah kami sudah tepat. Bahkan, setelah kapolsek dipukul, kami masih persuasif. Setelah mobil dibakar kami harus mengambil tindakan, untuk mengantisipasi adanya aksi pembakaran yang menimpa kendaraan lainnya. Yang jelas, tdk ada korban," kuncinya.

Bagaimana dengan oknum mahasiswa yang melakukan pembakaran terhadap mobil milik Coca-cola - Menurut, Erwin T, pihaknya akan melakukan penyelidikan. Sebab, aksi yang dilakukan segelintir oknum mahasiswa itu sudah termasuk tindak pidana. (abg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tomcat juga Serang Warga Tasikmalaya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler