Sampoerna Terus Mendorong Produktivitas dan Kemandirian UMKM

Rabu, 31 Maret 2021 – 14:24 WIB
Presiden Direktur Sampoerna Mindaugas Trumpaitis dalam konferensi Indonesia Summit 2021 oleh The Economist. Foto: Screen Shot

jpnn.com, JAKARTA - PT HM Sampoerna Tbk terus mendorong produktivitas dan kemandirian UMKM, terutama saat pandemi virus corona (covid-19).

Salah satu caranya ialah mengembangkan keterampilan pelaku UMKM melalui program Sampoerna Retail Community (SRC) dan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC).

BACA JUGA: Sampoerna Raih Top Employer Indonesia 2021

Dalam konferensi Indonesia Summit 2021 oleh The Economist, Presiden Direktur Sampoerna Mindaugas Trumpaitis menjelaskan bahwa pihaknya all out membantu UMKM.

“Dalam hal digitalisasi, kami antara lain membantu meningkatkan literasi digital serta mengembangkan aplikasi AYO SRC untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing toko kelontong tradisional,” ujar Mindaugas, Selasa (30/3).

BACA JUGA: Sampoerna dan Waste4Change Berkolaborasi Daur Ulang Puntung Rokok

SRC yang diluncurkan pada 2008 sudah merangkul lebih dari 130 ribu pemilik toko kelontong di 34 provinsi di Indonesia.

Sementara itu, aplikasi AYO SRC diluncurkan pada 2018. Aplikasi itu bisa menghubungkan pemilik toko kelontong SRC di seluruh Indonesia dengan mitra penyalur, seperti pedagang grosir.

Selain itu, aplikasi tersebut juga bisa menghubungan pemilik toko dengan para konsumen secara online (business to business to consumer/B2B2C).

Aplikasi AYO SRC juga memiliki Pojok Bayar untuk e-payment, AyoKasir untuk membantu manajemen stok barang, dan yang terbaru ialah Pojok Modal.

Melalui Pojok Modal, kata Mindaugas, pihaknya berupaya memfasilitasi para pemilik toko kelontong SRC dengan institusi permodalan yang kredibel.

“Dengan demikian, mereka bisa memanfaatkan skema pay-later untuk menjaga stok barang dan membuat bisnis tetap berjalan,” kata Mindaugas.

Mindaugas menambahkan, berdasarkan riset, pendapatan pemilik toko kelontong SRC pada 2019 mencapai hampir Rp 70 triliun atau setara dengan 4,1 persen PDB ritel.

Hingga Februari 2021, ada lebih dari 939.000 pelanggan telah terdaftar dalam aplikasi AYO SRC.

“Dalam aspek B2B (business to business), terdapat 80 ribu pengguna aktif setiap minggunya dan tercatat 5,5 juta pemesanan terjadi di dalam platform dengan nilai transaksi lebih dari Rp 9 triliun sepanjang tahun 2020,” ujar Mindaugas. (jos/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Sampoerna   UMKM   Ayo SRC   SRC  

Terpopuler