Samsul Arifin Sebut Empat Hal ini Bisa Terjadi Jika RUU Cipta Kerja Tidak Disahkan

Selasa, 01 September 2020 – 20:21 WIB
Melalui RUU Cipta Kerja, pemerintah siapkan kebijakan pemulihan ekonomi pascapandemi corona. Foto dok Kemenko Perekonomian

jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara Samsul Arifin melihat ada empat permasalahan nyata yang bisa terjadi apabila RUU Cipta Kerja tidak disahkan.

Keempat hal tersebut kata dia banyak berkaitan dengan permasalahan ketenagakerjaan dan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.

BACA JUGA: Akademisi UI Pastikan RUU Cipta Kerja Bukan Ancaman Bagi Pesantren

"Jika RUU Cipta Kerja ini tidak segera diberlakukan, ada empat permasalahan nyata yang bisa terjadi. Lapangan kerja jelas akan pindah ke negara yang lebih kompetitif. Daya saing pekerja kita akan relatif lebih rendah. Jumlah penduduk yang menganggur juga akan sangat banyak, dan Indonesia akan terus terjebak dalam middle income trap," kata Samsul dalam diskusi 'Solusi Bangkitkan Ekonomi di Pantura PascaPandemi', Selasa (1/9).

Menurut Samsul, ada tujuan besar yang perlu dicapai Indonesia pada 2045 dan ini harus dilakukan dengan langkah-langkah kecil yang strategis.

BACA JUGA: RUU Cipta Kerja Memfasilitasi Terwujudnya Pariwisata Berbasis Komunitas

Regulasi dan perizinan harus diharmonisasi dan disimplifikasi. Investasi yang berkualitas juga harus diciptakan beriringan dengan penciptaan lapangan kerja berkualitas dan kesejahteraan pekerja yang berkelanjutan.

"Ini harus dicapai pada 2024. Kalau regulasi yang ada tidak simpel dan tidak mendukung pengembangan dunia usaha, ini tentunya akan berdampak pada pengembangan ekonomi ke depannya," kata Samsul.

BACA JUGA: Jordi Onsu Dikabarkan Dekat dengan Cita Citata, Ruben Onsu Bilang Begini

Perubahan perspektif investor dalam memilah target investasi pasca Covid-19, juga harus direspons dengan tepat. Regulasi untuk mempermudah investasi masuk, adalah magnet yang diperlukan untuk menarik investasi kembali masuk ke Indonesia.

"Pola tata kerja perusahaan dan perilaku masyarakat juga harus diawasi pascaCovid-19 ini. Dunia semakin berkembang dan saling sodok, kalau kita tidak siap dan masih bicara soal regulasi yang bertele-tele, kita pasti akan ketinggalan," tandas Samsul.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler