Samsung Deklarasikan Perang Lawan Media Korsel

Jumat, 11 April 2014 – 14:43 WIB

jpnn.com - SEOUL - Raksasa teknologi Korea Selatan, Samsung membuat langkah kontroversial. Perusahaan yang berdiri sejak 1938 itu mendeklarasikan perang terhadap salah satu media di Korea Selatan.

Media yang dimusuhi Samsung itu adalah ETNews. Penyebabnya, ETNews menerbitkan salah satu artikel tentang kelemahan dalam lensa kamera Galaxy S5 buatan Samsung. ETNews bahkan memprediksi produksi handset terbaru itu sekitar tujuh juta unit saja karena cacat pabrik.

BACA JUGA: Rugi Terus, Blackberry Bakal Setop Produksi Handset

Menurut ETNews, ada sejumlah hambatan produksi massal Galaxy S5 dan kemungkinan bakal memaksa Samsung menunda peluncuran secara global smarpthone terbaru itu. Terang saja berita di ETNews itu membuat Samsung berang.

Laman asiaone, Jumat (11/4) yang mengutup Korean Herald mewartakan, Samsung meminta hak koreksi atas berita ETNews. Namun, ETNews menolaknya sehingga Samsung menempuh jalur hukum dan menggugat ganti rugi USD 421 ribu atau sekitar Rp 4,63 miliar (USD = Rp 11.000,-).

BACA JUGA: Jepang Luncurkan Domain .Tokyo Untuk Pikat Wisatawan

"Ganti rugi itu hanya masalah kedua dan Samsung tidak akan mencari-cari melebihi hal itu," ujar Kim Jun-shik, wakil presiden eksekutif dari tim komunikasi  Samsung Electronics kepada wartawan setempat.

Dijelaskannya, mengacu pada artikel ETNews, telah muncul kabar bohong lainnya bahwa Samsung telah membakar 1,3 juta ponsel Galaxy S5 karena cacat produksi. "Ada beberapa media yang bertindak seperti penjahat, dan mereka menolak untuk mendengarkan klarifikasi kita," geramnya.

BACA JUGA: Keliling Dunia Nonstop dengan Pesawat Tenaga Surya

Samsung juga dikabarkan bakal melaporkan beberapa subkontraktornya karena dianggap telah menyampaikan informasi yang menyesatkan. Padahal, dalam industri teknologi sudah menjadi hal wajar ketika wartawan mengandalkan vendor sebagai sumber berita karena sulit untuk berbicara langsung dengan perusahaan bersangkutan.

Situasi antara Samsung dan ETNews telah melahirkan kekacauan interpretasi maupun spekulasi. Beberapa media menyebut Samsung khawatir penjualan Galaxy S5 bakal lebih rendah dari target.

Karenanya, Samsung mencoba menekan kantor berita setempat yang selama ini banyak bergantung pada iklan dari perusahaan yang berbasis di Samsung Town itu agar tidak memberitakan hal negatif. Yang pasti, integritas Samsung dan media dipertaruhkan dalam sengketa itu. (esy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... GlobeScan: AS Menyadap, Masyarakat tak Lagi Percaya Internet


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler