Samsung Pimpin Penjualan Ponsel Pintar, Diikuti Huawei dan Apple

Rabu, 27 Mei 2020 – 03:24 WIB
Ilustrasi. Ponsel. Foto: AFP

jpnn.com - Di tengah penurunan pasar ponsel pintar global sekitar 13 persen pada kuartal pertama 2020, Samsung ternyata masih cukup kuat memimpin penjualan.

Pada kuartal pertama tahun ini, Samsung telah mengirimkan 59 juta unit smartphone ke seluruh dunia, di urutan pertama meski pangsa pasarnya turun dari 21 persen menjadi 20 persen.

BACA JUGA: Volkswagen Group Tangguhkan Penjualan Audi A6

Sebagai perbandingan bahwa pada kuartal pertama 2019, Samsung mampu menjual 72 juta unit smartphone di pasar global.

Di urutan kedua, Huawei mencatatkan penjualan 49 juta ponsel pada Januari-Maret 2020, sekitar 10 juta unit lebih sedikit dari periode sama 2019 yang mencapai 59,1 juta unit, mengutip laporan perusahaan riset Counter Point, Selasa.

BACA JUGA: Samsung Galaxy M11 Meluncur dengan Baterai 5.000 mAh, Ini Spesifikasinya

Selanjutnya di urutan ketiga dan keempat ada Apple dan Xiaomi, yang masing-masing mengirimkan 40 juta dan 29,7 juta unit smartphone pada kuartal pertama tahun ini.

Seperti yang lainnya, penjualan Apple turun dari 42 juta unit pada kuartal sama 2019. Dan, hanya Xiaomi yang penjualannya naik dari hanya 27,8 juta tahun lalu.

BACA JUGA: Diblokir Inggris, Huawei: Tidak Masuk Akal

Efek pandemi yang berkelanjutan di pasar ponsel cerdas kemungkinan akan lebih buruk di kuartal kedua, menurut Counter Point.

Pasar Tiongkok sedang pulih, sementara banyak pasar utama lainnya sedang menjalani karantina wilayah karena pandemi.

Tergantung pada tingkat keparahan pandemi, pemulihan di beberapa pasar ini juga bisa memakan waktu lebih lama.

Ke depan, merek dengan pangsa lebih besar di Tiongkok, seperti Huawei, berada dalam posisi yang lebih baik daripada merek seperti Samsung, yang hampir semua pasar utamanya masih dalam karantina.

Segmen entry level kemungkinan akan paling terpukul, terutama di negara-negara berkembang, didorong oleh dampak pada pendapatan masyarakat di sektor tenaga kerja yang tidak terorganisir, dan kecenderungan pembelian offline yang lebih tinggi.

Segmen tengah akan terus mendorong volume. Segmen premium paling tidak mungkin terkena dampak langsung dari krisis ekonomi. (ant/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler