jpnn.com, BANDUNG - Calon wakil presiden Sandiaga Salahudin Uno bersilaturahmi dengan masyarakat yang berada di sekitar Yayasan Daarut Tauhid, pondok pesantren pimpinan Dai Abdullah Gymnastiar di Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/10) petang.
Sandi terlihat mengunjungi sejumlah toko yang ada di depan area Pondok Pesantren Daarut Tauhid, untuk berbincang sejenak dengan para pemilik toko guna mendengar masukan-masukan yang mungkin dapat menjadi rujukan bagi kebijakan kerakyatan yang nantinya diterapkan Prabowo-Sandi jika terpiliha di Pilpres 2019.
BACA JUGA: Tak Perlu Tegang, Sampaikan Prestasi Jokowi
Sayangnya, kehadiran Sandi kali ini tidak dapat ditemui Aa Gym, karena dikabarkan sedang berada di Jakarta.
"Saya kebetulan lagi ke Bandung. Nah, pagi-pagi kontak Aa (Aa Gym) pengin melihat ekonomi umat yang di bangun di Daarut Tauhid, juga ingin mendapat masukan," ujar Sandi.
BACA JUGA: Mau Sumbang Dana Kampanye Jokowi? Ini Nomor Rekeningnya
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengaku, sebenarnya ingin melihat lebih dekat area Ponpes Daarut Tauhid. Namun, karena adanya aturan yang melarang kampanye di areal pendidikan dan keagamaan, hal tersebut urung dilakukan. Sandi tak ingin kehadirannya malah menimbulkan kontroversi nantinya.
"Sesuai aturan dan imbauan dari Bawaslu dilarang ke pondok pesantren. Karena itu kami hanya sampai sini (depan ponpes) sambil beli susu kambing, bagus katanya buat vitalitas," ucapnya.
BACA JUGA: Prabowo Saja Malas, Ngapain Demokrat Harus Serius
Lebih lanjut Sandi mengatakan, Ponpes Daarut Tauhid seperti rumah kedua baginya. Apalagi ketika mulai merintis usaha beberapa waktu lalu, sering mendapat masukan dari Aa Gym.
Dia pun akan mencoba menerapkan sistem perekonomian yang ada di Daarut Tauhid.
"Saya 20 tahun mengenal Aa Gym. Beliau banyak memberikan masukan bagaimana membangun usaha. Kami berharap (masukan Ay Gym) menjadi konsep pembangunan nasional," pungkas Sandi. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Keunggulan Prabowo Tak Laku, Sebaiknya Sandi Terus Dipoles
Redaktur & Reporter : Ken Girsang