Sandiaga Terbukti Tidak Loyal kepada Prabowo dan Gerindra

Jumat, 02 September 2022 – 15:51 WIB
Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menghadiri pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin di Gedung MPR, Jakarta, Minggu (20/10). Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin menilai pernyataan Sandiaga Uno soal kesiapan maju sebagai capres adalah bukti bahwa dia tidak loyal kepada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

Pasalnya, Gerindra telah resmi mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo untuk maju pada pilpres mendatang. 

BACA JUGA: Sandiaga Uno Beri Bantuan Modal Kepada Pelaku UMKM Yogyakarta

"Selain tidal loyal tentu indispliner, karena dianggap tidam taat dan tidak patuh terhadap keputusan partai. Resiko berpartai ya harus taat dan patuh, Samikna Wa Atokna terkait dengan keputusan partai," kata Ujang, Jumat (2/9).

Diketahui, dalam rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Gerindra telah memutuskan bahwa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan maju kembali sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024. 

BACA JUGA: Gerindra Tidak Melarang Sandiaga, tetapi Jangan Lupakan Etika

Oleh karena itu, Ujang mengungkapkan, jika di Partai Gerindra masih ada Prabowo Subianto kemungkinan kecil Sandiaga Uno untuk maju sebagai presiden. 

"Dan risikonya di Gerindra selama ada Prabowo, ya Sandiaga Uno atau yang lainnya tidak bisa jadi capres. Sandiaga harus tahu diri kalau berpartai, kalau enggak bisa nyapres cari dari partai lain," ujarnya. 

BACA JUGA: Pernyataan Arief Poyuono Soal Sandiaga Uno Tidak Mewakili Gerindra

Sandiaga, kata Ujang, harus paham bagaimana berpolitik, di mana ketaatan dan kepatuhan kepada partai harus dijunjung tinggi. 

"Itu konsekuensi berpartai, karena di partai itu harus loyal harus taat harus patuh dan kalau tidak bagian dari indisipliner," ucap Ujang. 

"Ya tentu kembali ke Sandiaga Uno apakah akan berkhianat atau indisipliner terhadap Gerindra atau taat kita lihat ujungnya nanti," tambahnya. 

Menurut Ujang, Sandiaga Uno harus intropeksi diri bahwa saat ini posisi dirinya sebagai pengurus Gerindra yang harus taat kepada aturan dan keputusan partai.

"Kalau masih berpartai, kalau masih jadi anggota bahkan pengurus partai maka ketidakloyalan bakal dianggap sebuah catatan negatif bagi pengurus partai, bagi Gerindra maupun bagi publik bagi rakyat. Oleh karena itu, harus intropeksi," tegasnya. (dil/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler