Sandiaga Uno Bagikan Tips Sekaligus Ungkap Tren Investasi di Masa Depan

Sabtu, 31 Oktober 2020 – 16:39 WIB
Sandiaga Uno. Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pandemi virus corona atau covid-19 secara langsung menekan laju pertumbuhan ekonomi bangsa sepanjang tahun 2020.

Walau disesali, sektor ekonomi harus terus berputar, termasuk investasi dalam pasar modal guna pemulihan ekonomi nasional.

BACA JUGA: Ujang: Sandiaga Uno akan Tetap di Partai Gerindra

Hal tersebut disampaikan Sandiaga Uno dalam Market Talks bertajuk 'Investasi di Pasar Saham, Tips and Insight' yang digelar Sandilogi, 12 bros serta Aden & Co secara online pada Jumat (30/10) malam.

Dipaparkannya, tren investasi di pasar modal belum berubah walau pandemi covid-19 melanda.

BACA JUGA: Sandiaga Uno: Seribu Teknopreneur, Sejuta Lapangan Kerja

Sektor energi, infrastruktur, dan perbankan masih menjadi pilihan investasi menjanjikan bagi para pelaku pasar modal ke depannya.

Selain itu, sektor teknologi, makanan dan agrikultur akan menjadi pilihan yang tepat untuk berinvestasi.

BACA JUGA: Bamsoet Sebut Usaha Sandiaga Uno Memajukan UMKM Patut Ditiru

Hanya saja, ditekankan Sandi, saham perusahaan yang sudah bertransformasi lebih awal dengan pemanfaatan teknologi digital akan lebih meningkat dibandingkan perusahaan konvensional sejenis.

"Langkah industri perbankan itu pada akhirnya akan membuat ekonomi akan lebih efisien," ungkap Sandi dalam webminar pada Jumat (30/10).

Sementara itu, bisnis yang akan berkembang di masa depan menurutnya adalah bisnis syariah.

Perkembangan ekonomi syariah, lanjutnya, sangat dipengaruhi oleh perubahan perilaku masyarakat Indonesia yang didominasi umat Islam.

Seperti misalnya, konsumsi makanan halal, wisata halal dan lainnya.

Bersamaan dengan hal tersebut, Sandi menegaskan pasar saham Indonesia membutuhkan lebih banyak perusahaan besar untuk segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pasar modal Indonesia membutuhkan perusahaan milik negara seperti PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan beberapa perusahaan teknologi bervaluasi besar, seperti Tokopedia dan Gojek untuk menjadi perusahaan terbuka.

Sebab, semakin banyak perusahaan terbuka yang melantai di BEI, portofolio investasi saham pelaku pasar akan semakin beragam.

Sehingga masyarakat dapat lebih leluasa menetapkan pilihannya untuk berinvestasi dalam pasar modal.

"Pilihan akan beragam, kompetisi akan lebih sehat. Hal ini akan memacu pemulihan ekonomi bangsa," ungkap Sandi.

"Karena kalau dilihat, kondisi pasar (saham) kita saat ini tidak merefleksikan ekonomi (bangsa)," jelasnya. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler