jpnn.com - BATAM - Yusni Sabar Siregar, ayah Feby Kurnia, mahasiswi Geofisika FMIPA UGM asal Batam yang ditemukan tewas di kampusnya, Senin (2/5) lalu yang paling sulit melepas kepergian putrinya itu.
Bahkan saat pemakaman Feby, dengan berderai air mata, Yusni sampai turun ke liang lahat memeluk dan mencium peti jenazah putrinya sebelum diuruk tanah.
BACA JUGA: Waduh, Bandara Ngurah Rai Ditutup
Ibunda Feby, Nurcahaya Ningsih, juga tampak lemas dan dipapah keluarga lainnya. Ia tak henti-hentinya menangis.
Feby telah pergi selamanya, mengubur impiannya untuk menemukan suatu ramuan yang bermanfaat bagi masyarakat banyak.
BACA JUGA: TNI: Pada Prinsipnya Kita Siap
Wanita yang dijuluki “titisan eisntein” karena kecerdasannya di bidang Fisika, Kimia dan Matematika ini sengaja mengambil jurusan Geofisika agar kelak bisa menjadi penemu senyawa kimia yang mampu memberikan banyak manfaat bagi masyarakat banyak.
Feby dilaporkan hilang sejak Jumat (29/4). Sebelumnya ia pamit pada ibu kosnya pada Kamis (28/4), namun tidak kunjung kembali.
BACA JUGA: 150 Personel Siaga di Anyer dan Merak
Rupanya Feby dibunuh R. Eko Agus Nugroho, petugas kebersihan kampus UGM pada Kamis petang (28/4) di toilet lantai 5 gedung pasca sarjana FMIPA.
Eko mencekik leher Feby hingga tewas lalu mengambil barang-barangnya seperti dua unit handphone, sepeda motor, lalu kabur ke Sleman Yogyakarta. Ia ditangkap pada Selasa (3/5) sore. (eggi/nur/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usai Hohohihi Dengan Istri, 2 Kali Garap Anak, Kakek Kabur
Redaktur : Tim Redaksi