Sang Diva Berakhir di Kamar Mandi

Whitney Houston Wafat, Diduga karena Narkoba

Senin, 13 Februari 2012 – 06:22 WIB

BEVERLY HILLS - Hampir 2,5 juta tweet di Twitter dalam sejam setelah kabar kematiannya terdengar kemarin (12/2) sekitar pukul 4.57 WIB adalah salah satu bukti betapa dunia merasa kehilangan Whitney Houston. Sekitar 10 ribu retweet dalam beberapa jam sesudah kabar duka tersebut terdengar juga memperlihatkan betapa dunia kaget dengan kepergian penyanyi yang sudah menjual 170 juta kopi album tersebut pada usia 48 tahun.

Sama halnya dengan kematian The King of Pop Michael Jackson pada 25 Juni 2009, kepergian Houston kemarin sangat mengejutkan. Sebab, tak terdengar sebelumnya perempuan kelahiran Newark, 9 Agustus 1963, itu menderita sakit.     

Ibu satu anak, Bobbi Kristina Houston Brown, tersebut ditemukan meninggal di lantai 4 Hotel Beverly Hilton, Beverly Hills, California, Amerika Serikat. Menurut Mark Rosen dari Kepolisian Beverly Hills, pelantun sound track legendaris dari film The Bodyguard, I Will Always Love You, itu ditemukan meninggal pukul 3.55 waktu setempat.

Tragisnya, mengutip sebuah sumber, Daily Mail melansir bahwa Houston meninggal di kamar mandi. Belum diketahui pasti penyebab meninggalnya penyanyi berjuluk The Voice yang bercerai dari Brown pada 2007 tersebut. "Tak ditemukan tanda kekerasan pada jenazah (Houston)," kata Mark Rosen.

Kabar pertama yang diterima polisi datang dari panggilan darurat 911. Petugas keamanan hotel menghubungi polisi tentang keadaan Houston pada pukul 3.43 waktu setempat. Ketika itu paramedis tidak mampu membangunkan penyanyi sekaligus aktris tersebut meski sudah dibantu napas buatan selama 20 menit.

Kristen Foster, juru bicara pihak Houston, menyebutkan bahwa sementara ini belum diketahui penyebab pasti kematian sang diva. Tetapi, banyak pihak menyebutkan, perempuan yang sudah membintangi empat film layar lebar tersebut mati karena ketergantungannya pada narkoba.

Pada sebuah acara bincang-bincang televisi pada 4 Desember 2002, Primetime?s Diane Sawyer, Houston mengakui memang pernah mengonsumsi berbagai narkoba. Namun, dia menegaskan saat itu, "Semua itu hanya masa lalu."

Pengakuan tersebut juga didukung sejumlah fakta. Misalnya, pada 11 Januari 2000 petugas keamanan bandara di Hawaii menemukan mariyuana di bagasi Houston dan suaminya saat itu, Bobby Brown. Banyak yang yakin, Brown-lah yang mengenalkan Houston kepada narkoba.  

Hidup dan karir Houston memang tak ubahnya roller coaster. Album debutnya, Whitney Houston (1985), misalnya, ditahbiskan majalah Rolling Stone sebagai album debut penyanyi perempuaan terlaris saat itu.

Houston juga penyanyi kedua setelah Elton John yang dua albumnya pernah memuncaki chart Billboard 200 pada akhir tahun. Olimpiade 1988 juga memercayai dia untuk menyanyikan theme song yang abadi hingga kini: One Moment in Time.  

Puncaknya adalah film The Bodyguard (1992) dan sound track-nya yang termasyhur itu, I Will Always Love You. Film maupun sound track-nya laris di pasaran. Lagu tersebut juga mengantarkan Houston meraih Grammy. 

Namun, masalah rumah tangga "mulai narkoba hingga kekerasan domestik yang dilakukan Brown" perlahan juga menggerus karirnya. Banyak yang menyayangkan dia menunggu pernikahannya berusia 15 tahun sebelum berani meninggalkan Brown.

Meninggalnya Houston kemarin juga bertepatan dengan pesta penghargaan musik terbesar dunia, Grammy Awards, yang bakal dilangsungkan pagi ini WIB. Di hotel yang sama di lantai dasar tempat meninggalnya peraih enam Grammy itu, Beverly Hilton, bahkan diadakan pesta Pre-Grammy Awards. Acara tersebut diadakan mentor sekaligus penemu bakat besar Houston, Clive Davis.

Davis memutuskan tetap melangsungkan pesta tersebut meski jenazah Houston masih berada di lantai 4. Selebriti seperti Britney Spears dan Kim Kardashian tetap datang dengan gaun mewahnya. Namun, ada beberapa yang absen untuk menghormati meninggalnya sepupu penyanyi Dione Warwick tersebut. Misalnya, Miley Cyrus, Kelly, dan Sharon Osbourne.

Davis juga mendedikasikan malam itu untuk Houston dengan memimpin moment of silence. Foto Houston dengan tangan terkembang dan wajah melihat ke udara terlihat di layar.

"Dengan konsep sewajarnya, acara ini tetap berjalan. Saya pikir Whitney tetap menginginkannya terwujud. Sekarang mari kita mulai merayakan dan mengingatnya," ujar Davis yang menjabat sebagai creative officer Sony Music Entertainment.

The Queen of Soul Aretha Franklin yang juga godmother alias ibu baptis Houston terkejut dengan kabar kepergian perempuan yang pernah menjadi model itu. "Saya tidak ingin membicarakannya sekarang. Berita tersebut sangat mengguncang dan sulit dipercaya. Saya tidak bisa memercayai apa yang saya lihat di layar TV," ujarnya.

Sebelum meninggal, Houston terlihat kali terakhir pada Kamis (9/2). Ketika itu dia sedang berlatih dan membimbing dua penyanyi, Brandy dan Monica, untuk acara Pre-Grammy tersebut. Salah seorang yang juga berada di tempat tersebut menyebutkan, Houston tampak kusut dan napasnya berbau alkohol plus asap rokok.

Apakah alkohol ataukah narkoba yang akhirnya mengakhiri hidup si diva? Masih harus ditunggu kepastiannya. Yang jelas, seperti ditembangkannya di I Will Always Love You, dia pergi sembari membawa serta sebuah cerita hidup yang penuh prestasi dan kontroversi. "Jangan menangis," katanya dalam lagu yang sama. Namun, kehilangan sebuah suara emas, sulit sekali untuk tidak berduka.  (kkn/c10/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Whitney Houston Tewas, Selebriti Dunia Berduka


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler